HAI-Online.com – Buat Baladewa—sebutan bagi fans Dewa 19—’Roman Picisan’ jadi salah satu anthem song mereka saat nonton konser live mereka.
Meski lagu ini masuk dalam tracklist album Bintang Lima yang dirilis pada 2000, ‘Roman Picisan’ sebenarnya dibuat Ahmad Dhani pada 1997 saat vokalis Dewa 19 masih diisi oleh Ari Lasso.
Mengusung aransemen dengan balutan strings yang megah serta lirik yang puitis, nggak butuh waktu lama bagi pendengar Dewa 19 saat itu buat menikmati lagu ini.
Namun di balik lagu yang dianggap banyak orang puitis tersebut, Ahmad Dhani mengatakan bahwa'Roman Picisan' merupakan buah dari kebebalannya.
“Jadi itu sebenarnya salah satu kendableganku.Dulu tuh aku punya pemahaman bahwa judul novel memang boleh dijadikan judul lagu selama lirik lagunya tidak sama dengan isi novel tersebut,"ungkap Ahmad Dhani pada 6 Desember lalu, mengutip channel YouTube Hanin Dhiya.
Baca Juga: Cerita Ari Lasso Pertama Kali Diajak Ahmad Dhani Manggung Sama Downbeat, Suruh Bawain Lagu Lawas Ini
Mengenai referensi lagu ini sendiri, Dhani mengaku memang banyak terilhami dari karya-karya sastra Indonesia. Roman Picisan sendiri aslinya merupakan sebuah judul novel karya penulis Eddy D. Iskandar.
“Kalau di zaman sekolahku dulu, kita itu wajib tahu beberapa karya-karya sastra Indonesia," ujarnya.
Alhasil,kita bisamenemukan judul-judul lagu Dewa 19 yang erat dengan judul beberapkarya sastra Tanah Air.
“Jadi anak-anak SD SMP SMA dulu tahun 80an itu judul-judul novel karya sastra itu cukup akrab. Salah satunya Roman Picisan, Siti Nurbaya, itulah nama-nama karya sastra Indonesia zaman dulu yang anak-anak sekolah itu belajar," jelas Dhani.
Ia bahkan lebih dulu menentukan judul lagu ini sebelum menemukan liriknya.
“Waktu itu punya lagu dengan tema yang menurut aku bagus. Lalu aku punya ide Roman Picisan. Liriknya belum ada," bebernya.
Baca Juga: Mungkin Belum Banyakyang Tahu, Lirik ‘Risalah Hati’ Dewa 19 Ternyata Diambil dari Lagu Ini
Dhani lantasmulai meramu lirik yang sesuai dengan judul lagu tersebut, denganbanyak mengambil kata-kata yang menurutnya sastrawi juga.
“Dari situ aku mulai mengarang-ngarang liriknya yang kira-kira bisa dianggep roman picisan. Picisan itu kan (maknanya) murahan sebenarnya," ujarnya.
“Kisah-kisah asmara yang kacangan lah. Aku bikin liriknya seperti itu, tapi dengan bahasa yang juga mendekati sastra," imbuh dia.
Namunia mungkin akan menolak jika diminta untuk membuat lagu puitis bernuansa sastrawi semacam 'Roman Picisan' lagi. Pasalnya, Dhani mengaku udah nggak punya waktu luang sebanyak saat muda dulu buathal tersebut.
“Waktu itu memang masih banyak waktu ya. Aku belum punya anak. Jadi waktu untuk duduk diem ngotak-atik kata, lirik itu masih ada waktu itu, tahun '97 kan aku bikinnya," kata Dhani.
(*)