Penjelasan-penjelasan mistisnya biasanya nggak lepas dari pengalaman merasakan ada sesuatu yang seolah-olah menekan tubuh ke bawah saat ketindihan terjadi.
Bahkan nggak jarang, ada orang yang merasakan kehadiran sesuatu atau sosok tertentu di kamar tidur mereka. Hal ini pun menambah rasa cemas dan takut akan kehilangan nyawa alias meninggal.
Baca Juga: Misteri di Balik “Ketindihan”
Ada pula yang merasakan tercekik saat ketindihan berlangsung yang disebabkan masalah pernapasan.
Ternyata kejadian ini memiliki penjelasan ilmiahnya sendiri lho, kita bisa cek juga sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh merasakan ketindihan atau bahasa ilmiahnyasleep paralysis?
Nah, ketindihan atausleep paralysisadalah kondisi ketika seseorang masuk dalam transisi dari terjaga ke tahap tidur, yang menyebabkan seseorang menjadi tidak bisa bergerak.
Orang itu akan kesulitan berbicara, merasa ada tekanan pada tubuh, atau tersedak, dan biasanya terjadi selama beberapa detik hingga menit. Banyak orang mengalami hal ini saat tidur.
Ternyata,sleep paralysisadalah tanda awal adanya gangguan kualitas tidur yang bisa diakibatkan oleh berbagai hal.
Dilansir dariHealthLine,ada beberapa penyebab ketindihantidur ini, diantaranya kebersihan tempat tidur yang buruk, tidak memiliki jadwal tidur tetap, ada gangguan atau kelainan berhubungan dengan tidur dll.
Nggak cuma itu saja, ada beberapa faktor risiko seseorang bisa mengalami ketindihansaat tidur, diantaranyakecemasan, depresi, kondisi mental yang buruk, seperti stres atau bipolar, masalah tidur seperti insomnia, penggunaan obat tertentu, kurang tidur, dan posisi tidur telentangm
Mah, orang yang memiliki salah satu atau kombinasi dari 7 faktor tersebut memang cenderung akan lebih sering mengalamisleep paralysis.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Tubuh Lo Terasa Lelah Terus-menerus atau 'Fatigue'
Nah, untuk mengatasi ketindihan tidak terulang, caranya adalahmengubah gaya hidup dan pola tidur, antara lain: rutinkan berdoa sebelum tidur, mengurangi stres, berolahraga secara teratur tetapi tidak mendekati waktu tidur, istirahat yang cukup, pertahankan jadwal tidur yang teratur, pantau obat yang kmau minum untuk kondisi apa pun, serta ketahui efek samping dan interaksi berbagai obat untuk menghindari potensi efek samping termasuk kelumpuhan tidur.
Untuk itu cobalah tidur miring dan hindari tidur telentang, jauhkan penggunaan HP dan barang-barang elektronik sebelum tidur, pastikan suhu ruangan tidak panas, jika parah sebaiknya ambil terapi dan konseling trauma. (*)