HAI-Online.com -Tentu udah menjadi fakta yang amat logis kalo kebudayaan Indonesia sangatlah kaya dan beragam. Beragam kultur baik pun terbentang jauh sedariSabang sampai Merauke dan menyatukan nilai-nilai luhur tersebut menjadi sebuah sinergi bangsa yang kita hidupi hingga sekarang.
Rekata Studio dan GJ Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pun menangkap fenomena tersebut ke dalam sebuah narasi visual bertajuk Repaint Indonesia untuk melukiskan seluruh kebaikan Indonesia yang paling segar dan mutakhir.
Tujuh senimanmuralberbakat dari berbagai daerah diIndonesia pun berkesempatan untkmenuangkan imajinasinya tentangIndonesiaBaru di tembok terluar gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta sejak Selasa (23/11/2021) hingga berakhir pada Minggu (28/11).
Pada tembok putih sepanjang 110 meter tersebut,sisi terluar sebelah utara gedung Kompas Gramedia punmenjadi kanvas raksasa untuk menuangkan goresan cat tembok dan semprotanaerosol paint daripara seniman terpilih.
Monez Gusmang (seniman asal Bali), Muchlis Fachri(Muklay), Mayumi Haryoto, William Davis (WD Willy), Shane Tiara, Bunga Fatia, dan Mohammad Taufiq (Emte) adalah ketujuh seniman yang menuangkan pandangan, imajinasi, serta harapan mereka untuk Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Repaint Indonesia x Kompas Gramedia Ajak 7 Seniman Bikin Mural Tentang Indonesia Baru di Gedung KG
Candra Gautama, selaku Editor Senior penerbitKepustakaan Populer Gramedia (KPG) sekaligusinisiatorRepaint Indonesia pun ikut urun pendapat mengenai hal ini.
"Repaint Indonesiamemegangnarasi penting untukdisampaikan pada publik, bahwa Indonesia tidaklah selalu terpusat di Jakarta," ujarnya pada gelaran Konferensi Pers Virtual #RepaintIndonesia yang digelar hari Minggu (28/11).
"Di samping itu, kampenye ini juga memiliki peran penting untuk menyampaikan karakter kebaikan Indonesia yakni budaya gotong royong yang terimplementasi dengan baik - terutama di tengah masa pandemi seperti ini," lanjutnya.
Implementasi melalui media visual termasuk mural adalah salah satu upaya untuk melukiskan karakter kebaikan tersebut yang bisa dinikmati oleh khayalak umum.
Seni mural yangmembutuhkan kreativitas dan daya jelajah imajinasi yang tinggi ini pun dinilai sebagai "salah satu metode untuk mencerdaskan anak bangsa," jelas Basuki Widjadja Kusuma sebagai Pemberdaya UMKM Kuliner yang juga turut mendukung kampanye ini.