HAI-Online.com – Jika lo penggemar anime, lo pasti udah nggak asing sama karakter-karakter yang banyak ngambil inspirasi dari tokoh-tokoh Jepang zaman dahulu saat negara tersebut masih menganut sistem feodal.
Lewat kemasanpop culture-nya, Jepang pun sukses membawa tokoh-tokoh tersebut meluas hingga seluruh dunia.
Nah, masa feodal dalam sejarah Jepang banyak dikaitkan sebagai era samurai. Seperti ksatria dalam sistem feodal Eropa, mereka adalah prajurit aristokrasi yang dilengkapi dengan peralatan mahal.
Namun, mereka hanyalah salah satu dari banyak jenis prajurit yang berbeda pada periode itu yang terbagi ke dalam setidaknya tujuh kelas prajurit.
Selain samurai sebagai prajurit kelas “bangsawan”, ada juga sohei, ikko-ikki, ronin, ninja, ashigaru, tsukai-ban. Berikut perbedaan ketujuh kelas prajurit Jepang pada masa feodal.
Samurai
Baca Juga: Bersetting Jepang Feodal, Ini Dia 4 Fakta Film Mortal Kombat yang Diperankan Joe Taslim
Muncul di akhir milenium pertama Masehi, samurai adalah prajurit kelas aristokrasi. Dalam sistem masyarakat mereka berperan sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat. Samurai yang paling rendah, bahkan masih lebih kaya dan lebih istimewa daripada kebanyakan orang Jepang pada masanya.
Samurai mulai sebagai pemanah kuda yang mempengaruhi peralatannya, bahkan ketika beralih ke peran mereka sebagai pendekar pedang.
Seiring waktu, prajurit kelas bangsawan ini beralih dari panah ke senjata yang lebih kokoh dan simetris, seperti katana (pedang samurai). Peralihan ini terjadi seiring terjadinya perubahan dari perang jarak jauh ke pertempuran jarak dekat.
Samurai bertarung dengan berbagai senjata, termasuk tombak dan tongkat. Senjata mereka yang paling umum dan ikonik adalah pedang berpasangan dari katana panjang dan wakizashi yang lebih pendek. Keduanya melengkung dengan ujung tajam yang mematikan.