Kurangi Manisnya Gula, Nestle Rilis MILO Less Sugar dengan Nol Gram Sukrosa

Meski terdengar mengurangi manisnya MILO yang selama ini berlesan di lidah konsumen, namun langkah ini punya tujuan yang lebih manis di masa depan.

Yap, peluncuran MILO Less Sugar tentunya sejalan dengan program global Nestle Dukung Anak Lebih Sehat (Nestle for Healthier Kids) untuk membantu 50 juta anak hidup lebih sehat pada 2030 nanti.

Namun jangan khawatir soal rasanya, menurut Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana, MILO Less Sugar dengan 0 gram sukrosa tanpa penambahan gula pasir ini punya kandungan Malt yang rasanya tetap lezat dikonsumsi, dan yang lebih penting lagi produk ini menyehatkan.

"Hadirnya MILO Less Sugar tanpa penambahan gula pasir menjadi salah satu pilihan lebih sehat dan lezat bagi keluarga Indonesia, karena memiliki gizi dari ekstrak malt (barli), susu dan juga bubuk kakao untuk bantu penuhi kebutuhan gizi harian dalam mendukung aktivitas. Segelas MILO Less Sugar juga mengandung protein yang membantu membangun, dan memperbaiki jaringan tubuh, serta sebagai sumber serat," jelasnya

Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestle Indonesia, Mirna Tri Handayani juga menegaskan, meski rasanyasedikit kurang manis,MILO Less Sugar ini punya tujuan yang leboh manis, yakni Nestle ingin meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang.

"Ini merupakan hasil upaya inovasi Nestle Indonesia, dengan rasa unik MILO yang khas dan disukai banyak orang, rasanya tetap lezat.Kami berharap MILO Less Sugar dapat menghadirkan pilihan untuk membantu orang tua dalam mengatur konsumsi gula harian anak juga," tambahnya sekaligus juga mengikuti peraturan baik dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia soal Pedoman Gizi Seimbang.

Aturan baik itu menyebutkan bahwa anak usia 7-12 tahun disarankan mengonsumsi gula tambahan sebanyak 2 porsi (20 gr/ 2-3 sdm) per hari. Untuk itu, penting bagi kita agar meningkatkan kesadaran dan mulai memperhatikan informasi gizi yang tertera pada produk terutama kandungan gula sebelum membeli dan mengkonsumsinya.

"Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengatur asupan gula dan gizi sejak dini sesuai dengan kebutuhannya, karena pola makan yang tidak seimbang serta mengonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak pada masa depan anak. Selain gula dan gizi, kita juga harus memperhatikan aktivitas fisik agar tetap seimbang, mengingat saat ini pembatasan kegiatan diluar rumah menjadi tantangan yang dihadapi selama pandemi," ujarnya.