Pasca lulus dari SMK RUS Kudus, kini Eko bekerja sebagai compositor di studio produksi animasi Brown Bag Films Bali.
"Keterlibatan saya sebagai compositor di Sabda Alam sangat berpengaruh untuk portofolio di dunia kerja. Berkat karya tersebut, mempermudah saya ketika melamar kerja dan jadi nilai plus di mata HRD. Selain itu, berbagai pengalaman ketika masih jadi siswa SMK RUS juga jadi bekal saya, mulai dari mental, problem solving, dan team leader," ungkap Eko.
‘Sabda Alam’ lahir dari keprihatinan para siswa SMK RUS terhadap burung-burung endemik di Indonesia seperti Jalak Bali dan Ekek Geling Jawa, yang keberadaannya makin terancam punah. Sama halnya dengan Kakatua Kecil Jambul Kuning dan Rangkong Gading, burung-burung ini masuk status kritis (critically endangered) berdasarkan Daftar Merah Jenis Terancam Punah dari Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List).
Video musik animasi ini diiringi lagu ‘Sabda Alam’ ciptaan almarhum Chrisye dan Junaedi Salat yang diaransemen kembali oleh Tohpati.
SMK Raden Umar Said juga berkolaborasi dengan sederet penyanyi bersuara emas kebanggaan Tanah Air, untuk melengkapi keindahan visual yang disuguhkan. Mereka adalah Eva Celia, Fadly Padi, Mario Ginanjar, Mytha Lestari dan Leisha Kaligis yang mengisi karakter suara burung-burung di video tersebut.
Sejak diunggah pada 12 September 2021 di kanal Youtube RUS Animation Studio, video berdurasi 4 menit 32 detik ini telah disaksikan lebih dari tiga juta penonton. nggak hanya karena kualitas animasinya yang berkaliber internasional, ‘Sabda Alam’ juga memiliki cerita dan makna yang disampaikan untuk mengajak masyarakat untuk turut melestarikan ekosistem alam.