Follow Us

Tiru Aksi Viral Salam dari Binjai, Puluhan Pohon Pisang di Lamongan Rusak Dipukuli Peniru

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 03 November 2021 | 07:34
Ilustrasi pohon pisang.
Wikimedia

Ilustrasi pohon pisang.

HAI-Online.com – Nggak mau ketinggalan dengan konten ‘Salam dari Binjai’ yang belakangan ini viral, sembilan bocah nekad merusak puluhan batang pohon pisang milik warga di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur.

Layaknya Paris Pernandes yang lewat akun TikTok-nya memperagakan aksi meninju pohon pisang, bocah-bocah usia SMP tersebut pun mempraktikannya sendiri—yang sayangnya tanpa seizin pemilik pohon.

Melansir laporan TribunJatim, bocah-bocah tersebut melakukan aksinya sejak Jumat (29/10/2021) sore hingga Senin (1/11/2021) malam hari selama empat hari berturut-turut.

Sebagian ada yang memanjat batang pohon pisang dan diayunkan sampai roboh. Beberapa lainnya merusak pohon tersebut dengan alat bantu kayu yang ditanami puluhan paku.

Aksi mereka tersebut bahkan diabadikan dengan lewat rekaman video dan diunggah ke media sosial. Ironisnya pula, perusakan itu dilakukan secara acak, nggak peduli pohon pisang itu baru mulai berbuah maupun belum berbuah.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Soal 'Salam dari Binjai', Ternyata Gara-gara Aksi Cowok Ini di TikTok

Puluhan pohon pisang milik warga di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa timur ludes dirusak bocah-bocah yang menirukan aksi 'Salam dari Binjai'.
Hanif Manshuri/TribunJatim

Puluhan pohon pisang milik warga di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa timur ludes dirusak bocah-bocah yang menirukan aksi 'Salam dari Binjai'.

Dilaporkan, sebanyak 50 batang pohon pisang dirusak itu di antaranya dilakukan di lahan milik Sunaji, Hariadi, Harto, Kusnan dan milik Sekdes Surabayan, Rendi Hardianto.

Sembilan anak yang diketahui sebagai pelaku bukan warga Desa Surabayan. Mereka dari luar desa di antaranya, Desa Kebonsari, Paji dan Sukodadi.

Mendapati kenyataan ini, perangkat Desa Surabayan langsung bertindak mengamankan anak-anak tersebut ke Balai Desa. Orangtua mereka pun diminta melakukan pembinaan terhadap anak-anaknya tersebut.

"Pada anak - anak kita lakukan pembinaan. Orangtuanya juga kita panggil ke balai desa," kata Sekdes Surabayan, Rendi Hardianto saat ditemui Surya.co.id (Tribunjatim Network) di balai desa setempat, Selasa (2/11/2021).

Di balai desa, pemilik pohon pisang juga dipertemukan pada para pelaku. Meski begitu, para korban nggak meminta ganti rugi apapun mengingat usia para pelaku yang masih anak-anak.

"Korbannya tidak tega saat bertemu pelakunya yang masih anak-anak. Ya seusia anak SMP," ujar Rendi.

Source : Tribunjatim.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest