Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

31 Remaja Indonesia Ngasih Solusi Inovatif untuk Masalah di Dunia Nyata

Alvin Bahar - Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:05
Amanda Simandjuntak Co-Founder Markoding Menyampaikan Sambutan
Unicef

Amanda Simandjuntak Co-Founder Markoding Menyampaikan Sambutan

HAI-ONLINE.COM - 31 anak muda pembuat perubahan dari DKI Jakarta dan Kota Semarang memamerkan 12 solusi inovatif untuk kebaikan selama acara demonstrasi daring langsung kepada pejabat pemerintah, perusahaan swasta, dan investor.

Mereka menghadirkan solusi inovatif untuk isu-isu sosial dan pembangunan yang mendesak mulai dari pengelolaan sampah, kesehatan mental, literasi, dan kekerasan terhadap perempuan, dalam bentuk aplikasi berbasis website, permainan (game), dan aplikasi seluler.

'Demo Day' yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube UNICEF ini merupakan penutup dari rangkaian program Digital Innovation Challenge 2021 – sebuah program yang diprakarsai oleh UNICEF dan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding), dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Ke-31 finalis terpilih dari total 4.774 remaja, berusia antara 10-19 tahun.

Para peserta mengembangkan keterampilan abad ke-21, keterampilan digital, dan kewirausahaan mereka melalui serangkaian pelatihan, lokakarya, dan bimbingan.

Baca Juga: Disetujui Pengadilan Tinggi, Kanye West Resmi Ganti Namanya Jadi ‘Ye’

Remaja yang berpartisipasi berasal dari latar belakang kurang mampu; dan saat ini sedang menempuh pendidikan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah menengah formal atau setara, sekolah kejuruan, dan pusat pembelajaran berbasis masyarakat.

“Penguatan kemampuan generasi muda untuk lebih mengembangkan keterampilan abad ke-21, melalui inisiatif pembelajaran inovatif seperti Demo Day hari ini dan Tantangan Inovasi Digital, merupakan kontribusi penting untuk memperkuat hubungan antara pengembangan remaja, pendidikan dan pekerjaan,” kata Chief of Education UNICEF Indonesia, Katheryn Bennett.

“Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anak-anak muda yang terlibat dalam program ini. Sebagai hasil dari pemikiran kreatif, pemecahan masalah, dan kerja tim yang hebat, mereka telah mengidentifikasi solusi untuk mengatasi masalah yang memengaruhi kita semua, ”tambahnya.

Pada 2019, UNICEF Indonesia melaksanakan Studi Skills for the Future yang menunjukkan bahwa remaja menganggap kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan digital sebagai kompetensi terpenting untuk masa depan mereka. Banyak remaja merasa bahwa mereka nggak mengembangkan keterampilan ini melalui pendidikan mereka.

Temuan ini sejalan dengan responden sektor swasta, yang menyoroti kurangnya keterampilan yang dapat ditransfer (transferable skills) secara signifikan di antara karyawan baru.

“Meskipun menghadapi tantangan selama masa pelatihan online mereka - termasuk pandemi COVID-19, banjir, serta terbatasnya akses ke perangkat dan internet yang andal - mereka menunjukkan ketangguhan dan ketekunan secara konsisten, dan sebagai hasilnya, mereka kini telah berhasil menyelesaikan pelatihan digital mereka” kata CEO & Founder Markoding, Amanda Simandjuntak.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x