HAI-Online.com – Sosok Dave Grohl pastinya udah sangat familiar bagi penikmat grunge sampai alternative rock—atau musik pada umumya.
Meski begitu, frontman Foo Fighters dan eks drummer Nirvana ini menceritakan bahwa ayahnya sebenarnya sempat nggak setuju dirinya terjun keindustri musik, khususnyagenre cadas.
Dalam memoar terbarunya, ‘The Storyteller: Tales of Life and Music’, sementara sang ibunda sangat suportif dan selalu mendorongnya buat mengikuti impiannya, nggak demikian dengan sang ayah.
“Ayah gue adalah penulis pidato Republikan yang konservatif, jadi gue nggak tahu kalo dia memahami seorang anak seperti apa yang gue pikirkan,” ujar Grohl, sebagaimana dikutip Sky News pada Selasa (12/10/2021).
Baca Juga: Fans Berat, Dave Grohl Mengaku Siap Ngedrumin ABBA di Atas Panggung
Ayahnya, James Harper Grohl sendiri dulunya merupakan seorang jurnalis dan konsultan politik yang udah punya harapan jelas soal gimana masa depan Dave di masa depan nanti.
“Gue pikir ayah gue hanya membayangkan gue bakal ngambil jalan konvensional dalam hidup di mana gue bakal empat tahun sekolah, empat tahun kuliah, dapet kerjaan, punya istri dan punya beberapa anak,” kenang musisi 52 tahun ini.
Namun Dave Grohl menyebut di usia mudanya, ia udah nggak kepikiran buat mengambil jalur konvensional seperti yang ayahnya sarankan.
“Tapi gue nggak tahu apakah gue pernah mempertimbangkan hal itu bahkan saat gue muda. Gue nggak berpikir gue pernah mempertimbangkan jalan konvensional itu,” ujar Grohl.
Baca Juga: Begini Siasat Para Pahlawan Seattle Sound Wariskan Musik Grunge ke Generasi Muda
Masih dalam memoarnya, Grohl mengungkapkan dirinya memang pernah keluar dari sekolah dan meninggalkan rumah untuk gabung ke band punk Scream dan mutusin buat tur keliling AS dan Eropa.
Seiring waktu berjalan dan kesuksesannya di jalur musik, meski nggak disetujuin ayahnya, Dave Grohl lambat laun mendapat apresiasi dari ayahnya juga.