Udah Mantap Nge-rock Bin Tinggalin Rap, Machine Gun Kelly Klaim Album Terbarunya Bakal Penuh Riff Gitar Cadas

HAI-Online.com - Tenang aja fren, kabar kali ini tentu bukan hanya membeberkan karya usil dari mas Colson Baker.

Sosok yang lebih dikenal dengan nama panggung Machine Gun Kelly ini udah siap untuk memberi nafas segar buat para pendengar setianya dengan info terbaru mengenai album terbarunya.

Baca Juga: Machine Gun Kelly Koleb Lagi Bareng Travis Barker di Album Baru, Tapi Belum Tentu Pop Punk Katanya

Bakal berjudul 'Born With Horns', album ini diklaim olehnya bakal dipenuhi dengan riff gitar berat dan lirik yang jauh lebih mendalam.

Album ke-5 dari cowok Megan Fox ini diupdate terakhir kali pada Agustus lalu, saat rocker kebanggaan para remaja ini ngetease dengan sebuah video dirinya bareng sang produser, Travis Barker.

Rilisnya album ini bakal menyusul album 'Tickets To My Downfall' (2020) yang juga menjadi penanda transisi dirinya berganti musik dari rap menuju "pop-punk", sekaligus sempat memuncaki tangga album milik Billboard.

Dilansir melalui Billboard untuk wawancara terbarunya di Sunday Today With Willie Geist, Machine Gun Kelly dengan mantap meyakinkan penggemarnya kalo album ini bakal kontras dengan sound pop punk-ish yang ada di rilisan-rilisan terakhirnya.

Namun kini, doi seakan sudah sangat membulatkan hati untuk arah musik terbarunya di album mendatang.

Baca Juga: Ed Sheeran Bakal Kolaborasi dengan Elton John di Single Baru untuk Natal

"Yang jelas bakal dipenuhi oleh riff gitar yang berat, dan tentu saja lirik yang jauh lebi mendalam - intinya gue nggak pernah suka ngelakuin hal yang sama," tuturnya dalam wawancara tersebut.

"Setiap album baru dari gue adalah jukstaposisi dari album sebelumnya. Jadi gue pasti meresapi elemen dari album 'Tickets', setiap dengerin part sound yang cerah dari album itu, akan gue sadur menjadi lebih gelap untuk album mendatang," jelasnya kemudian.

Kalo dikaitkan dengan konteks ini, MGK pun sebenernya sempat ngerasa agak "insecure" dan ngambek dengan para haters-nya di dunia maya, terutama ketika mengomentari masa peralihan dan transisi genre musiknya yang terlalu sering terjadi.