Follow Us

Fakta di Balik Viralnya Murid SD Nyebrang Sungai Pakai Styrofoam, Disebut Sudah Biasa

Ferry Budi Saputra - Senin, 27 September 2021 | 12:05
Fakta di Balik Viralnya Murid SD Nyebrang Sungai Pakai Styrofoam
Tangkapan Layar Video

Fakta di Balik Viralnya Murid SD Nyebrang Sungai Pakai Styrofoam

HAI-Online.com - Pasti kalian semua pernah tau soal video viral di media sosial beberapa waktu lalu yang memperlihatkan tiga anak laki-laki sedang menyeberangi sungai styrofoam dengan seragam sekolah dasar (SD).

Dalam video yang beredar memperlihatkan tiga anak itu sedang mendayung dengan menggunakan styrofoam putih menyeberangi sungai yang sangat lebar.

Melansir Kompas.com, diketahui lokasi sungai tersebut berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan. Mereka adalah siswa SDN 1 Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan yang ingin menyeberang sungai.

Banyak netizen yang merasa khawatir melihat anak-anak SD yang menyeberangi sungai dengan menggunakan styrofoam putih dalam video tersebut.

Baca Juga: Pasca Jadi Sasaran Vandalisme, Tugu Sepatu di Jalan Sudirman Dibongkar

Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan Desa Kuala 12, Adi Perdana mengatakan, kejadian itu ternyata sudah biasa bagi warga asli desa tersebut. Dia mengungkapkan, anak-anak di desa tersebut memang sudah biasa memakai kotak styrofoam sebagai perahu saat pergi ke sekolah.

Bukan cuma itu saja, dia juga mengatakan sebagian murid biasanya juga diantar dan jemput oleh orangtuanya menggunakan perahu atau speed boat. Namun, kadang anak-anak tersebut menolak diantar dan memilih melewati sungai dengan styrofoam.

"Sudah 10 tahun ini anak-anak memanfaatkan kotak itu untuk bermain di sungai. Biasanya bisa sampai 7 atau 8 orang yang bermain menggunakan kotak itu," kata Adi Perdana, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Adi, saat sekolah tatap muka dimulai kembali, anak-anak banyak yang menggunakan kotak styrofoam untuk berangkat ke sekolah sebagai pengganti perahu menyeberangi sungai.

Baca Juga: Viral Video Ikan Berukuran Raksasa di TikTok, Begini Penjelasan Peneliti

"Anak-anak itu semuanya bisa berenang dengan baik. Mereka biasa berenang menyeberangi sungai yang lebarnya mencapai 120 meter," kata Adi.

Adi mengakui bahwa di desanya memang belum ada jembatan untuk mempermudah penyeberangan. Adi bilang, dengan lebar sungai 120 meter, nggak cukup membangun jembatan hanya dari dana desa.

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest