HAI-Online.com-Era digital membuat masyarakat makin transparan dengan kehidupan sosial dari idola mereka. Jika imej sudah rusak, karier pun bisa tersendat.
Hal ini dialami bukan hanya oleh Saipul Jamil yang kini mengais rezeki di kanal YouTube akibat perbuatannya 7 tahun silam.
Nah, aktor Johnny Depp juga mengalami hal serupa, bahkan lebih parah dari sekadar ditolak masuk atau muncul di TV.
Baca Juga: Disutradarai Wes Anderson, Video Klip Animasi 'Aline' Jarvis Cocker Resmi Rilis
Usai teribat kasus kekerasan seksual dengan pasangannya dan beberapa kasus pencemaran nama baik, kini pria 58 tahun itu mengalami 'cancel culture' di industri Hollywood.
Menurut Wikipedia,cancel cultureadalah sebuah bentuk budaya pengenyahan di mana seseorang dikeluarkan dari lingkaran sosial atau profesional baik secara daring di media sosial, di dunia nyata, atau keduanya.
Mengalami hal tersebut Deep mengungkapkan rasa kecewanya lantaran merasa jadi korban 'cancel culture' di industri yang digelutinya. Diamerasa bahwacancel culturebakalsangatberbahaya bagi seseorang terlebih bagi kehancuran karirnya.
"Bukan cuma saya yang mengalami hal ini, ini terjadi pada banyak orang. Hal semacam ini telah terjadi pada perempuan dan laki-laki," kata Depp dikutip dari KompasTV, Jumat ini.
Pemeran film "Pirates of the Caribbean" itu menyayangkan budaya cancel culturesudah dianggap menjadi hal yang biasa pada era kini.
"Sayangnya pada titik tertentu mereka mulai berpikir bahwa itu normal. Padahal tidak,” ujarnya.
Yang menambah kekecewaannya, Depp juga mengungkap bahwa industri Hollywood yang saat ini sudah terlalu komersial baginya, akan sangat merugikan jikaHollywood tampak meremehkan penontonnya.
Baca Juga: James Corden Tuai Hujatan Para ARMY Usai Komentari BTS di Sidang PBB