Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Atasi Suhu Panas di Dubai, Ilmuwan “Curi” Hujan dari Wilayah Lain

Hanif Pandu Setiawan - Selasa, 03 Agustus 2021 | 14:35
Ilustrasi proses hujan buatan di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mengatasi suhu panas.
Zem Tv/YouTube

Ilustrasi proses hujan buatan di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mengatasi suhu panas.

HAI-Online.com – Suhu panas yang terus meningkat dari tahun ke tahun disertai kelangkaan hujan membuat pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memanfaatkan teknologi untuk memodifikasi cuaca.

Yang terbaru, negara tersebut menggunakan teknologi drone untuk menyetrum awan dan menurunkan hujan buatan di Dubai.

Fenomena ini merupakan bagian dari sembilan proyek penurun hujan senilai 15 juta dollar AS yang didanai oleh pemerintah UEA.

Baca Juga: Makna Karangan Bunga 3 Warna yang Diterima Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Punya Filosofi Kebangkitan

Namun gimana sih hujan buatan turun di Dubai?

Wilayah UEA sendiri memiliki karakteristik yang unik. Negara ini jarang sekali mengalami hujan. Curah hujannya hanya sekitar 100 mm per tahun. Namun, ia memiliki tutupan awan yang sangat banyak.

Para ilmuwan dari Universitas Reading di Inggris yang dipercaya oleh UEA untuk memimpin salah satu proyek penurun hujan pun mencoba untuk memanfaatkan kondisi ini.

Dalam wawancara dengan BBC pada 17 Maret 2021, Professor Maarten Ambaum dari Universitas Reading yang terlibat dalam proyek ini menjelaskan bahwa mereka menerbangkan kendaraan udara tanpa awak yang mirip seperti drone perang menuju ke awan.

Drone tersebut kemudian melepaskan kejutan-kejutan listrik yang membuat droplet atau butiran air di dalam awan menempel satu sama lain. Ini mirip seperti rambut kering yang menempel ke sisir plastik karena adanya listrik statis.

"Ketika butiran-butiran air ini menyatu dan cukup besar, mereka akan turun sebagai hujan," jelasnya.

Baca Juga: Akibat Gelombang Panas, 8 Miliar Ton Es di Greenland Mencair Per Hari

“Mencuri” hujan daridaerah lain

Teknik mencuri hujan Seperti pembibitan hujan lainnya, fenomena yang terjadi di Dubai ini bukan tanpa kontroversi. Pasalnya, yang dilakukan oleh Anbaum dan kolega sebenarnya adalah "mencuri" hujan dari daerah lain untuk diturunkan di Dubai.

Bila para ahli nggak membuat butiran air menyatu dan turun di Dubai, butiran-butiran tersebut akan menyatu dan turun di tempat lain. Artinya, dengan turunnya hujan di Dubai, akan ada lebih sedikit hujan di daerah-daerah sekitarnya.

Oleh karena itu, pemerintah UEA pun sedang mengupayakan agar hujan yang turun di Dubai nggak menguap sia-sia.

Rencananya, mereka ingin menggunakan teknologi pembibitan hujan agar turun di atas 130 bendungan UEA dan hujan dapat disimpan dan digunakan kembali.

Terobosan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi melawan kekeringan di masa depan. Sebab, menurut proyeksi dari The Max Planck Institute, pemanasan global akan membuat sebagian besar wilayah Timur Tengah nggak dapat dihuni oleh manusia pada 2050. (*)

Baca Juga: Bukan Karena Fenomena Aphelion, LAPAN Jelaskan Suhu Dingin yang Terjadi Belakangan Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Turunkan Hujan Buatan di Dubai, Bagaimana Cara Pembuatannya?"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x