Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Inilah 4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui soal Komputer Chromebook

Hanif Pandu Setiawan - Senin, 02 Agustus 2021 | 21:10
Salah satu komputer Chromebook bikinan Asus.
Google

Salah satu komputer Chromebook bikinan Asus.

HAI-Online.com – Chromebook menjadi salah satu kata kunci yang belakangan dicari banyak orang, terutama setelah wacana laptop pelajar yang ramai pada pekan kemarin.

Meski secara tampilan dari luar seperti nggak ada bedanya dengan laptop biasa, Chromebook punya banyak perbedaan saat digunakan.

Namun demikian, secara mendasar, meski dengan spek yang nggak ‘wah’, Chromebook masih bisa digunakan selayaknya laptop, terutama untuk menjalankan tugas-tugas ringan seperti pengeditan dokumen dan browsing.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Orang Malas Konsultasi ke Psikolog, Salah Satunya karena Stigma Sosial

Nah, biar lebih jelas, yuk simak sejumlah hal yang sebaiknya kalian ketahui soal Chromebook, merangkum Kompas Tekno pada Senin (2/8/2021).

1. Pakai sistem operasi bikinan Google

Perbedaan utama Chromebook dan laptop biasa ada di sistem operasi.

Di pasaran, laptop biasa lebih banyak ditemukan menggunakan sistem operasi Windows dari Microsoft, MacOS dari Apple atau OS berbasis open source Linux.

Sedangkan Chromebook menggunakan sistem operasi ChromeOS besutan Google—yang seperti namanya sendiri, berbasis web browser Chrome.

Baca Juga: Ramai Pembicaraan Laptop Merah Putih Rp 10 Juta, Begini Faktanya

Tampilan app drawer-nya mirip Android.

Tampilan app drawer-nya mirip Android.

2. Nggak dirancang untuk menjalankan aplikasi yang terlalu berat

Chromebook pertama kali diperkenalkan pada 2011. Chromebook dirancang agar bisa berjalan maksimal dengan segala macam aplikasi Google, seperti Google Meet, Gmail, Google Drive Google Suite, dan lainnya.

Sistem operasi Chromebook mirip dengan sistem operasi Android di smartphone. Chromebook juga memiliki toko aplikasi Google Play Store. Pengguna Chromebook bisa menginstal berbagai aplikasi yang kompatibel melalui toko aplikasi ini.

Chromebook sejatinya memang dirancang untuk mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Internet. Chromebook mengandalkan ekosistem cloud milik Google.

Pengguna bisa menggunakan seperti Google Docs, Slides, Sheets, dan Drawing sebagai pengganti Microsoft Office.

Perangkat Chromebook umumnya memiliki spesifikasi yang lebih rendah daripada laptop biasa, karena memang ditujukan untuk pemakaian ringan seperti bekerja, belajar, dan hiburan.

Chromebook kurang maksimal jika digunakan untuk menjalankan pekerjaan berat seperti mengedit video. Namun, jika hanya untuk mengedit foto atau video secara dasar, Chromebook masih mampu menjalankannya.

3. Banyak tergantung pada koneksi internet

Hal lain yang membedakan Chromebook dan laptop adalah kebutuhan koneksi internet. Di awal perilisan, Chromebook harus selalu terhubung dengan internet selama digunakan.

Pasalnya, Chromebook memang dirancang untuk mereka yang lebih banyak terhubung dengan internet.

Hal ini akan cukup merepotkan jika Chromebook digunakan di area dengan jaringan internet yang buruk atau bahkan nggak ada.

Namun, Google perlahan memperbaiki kelemahan ini. Beberapa aplikasi mulai bisa digunakan lewat Chromebook, termasuk jika sedang dalam keadaan nggak terkoneksi internet. Aplikasi itu seperti Netflix, YouTube, dan Spotify.

Salah satu hal yang membuat Chromebook harus terus terkoneksi internet adalah alokasi penyimpanan yang digunakan.

Berbeda dengan laptop biasa, Chromebook mengandalkan penyimpanan berbasis cloud (komputasi awan), bukan penyimpanan lokal di dalam perangkat. Sehingga, dibutuhkan koneksi internet untuk membuka file yang disimpan di cloud.

Bagi pengguna laptop, ketiadaan koneksi internet terkadang bukan masalah besar jika memang pekerjaan bisa dilakukan secara luring, seperti mengetik dokumen atau membuat file presentasi. Apabila lebih sering menggunakan komputer untuk aktivitas yang nggak memerlukan koneksi internet, atau kerap berada di wilayah dengan koneksi internet terbatas, sebaiknya pertimbangkan kembali penggunaan Chromebook.

Baca Juga: Laptop Merah Putih Indonesia Bakal Diproduksi, Rencana Dijual Mulai Harga Rp 5 Juta

4. Nggak perlu spesifikasi tinggi

Chromebook umumnya menggunakan prosesor dengan kemampuan lebih rendah dibanding laptop biasa, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Sabtu (31/7/2021). Sebab, hardware yang digunakan disesuaikan dengan ekosistem ChromeOS yang lebih ringan dibanding Windows, Linux, atau MacOS.

Sebagian besar Chromebook juga menggunakan penyimpanan jenis MultiMediaCard (eMMC). eMMC merupakan penyimpanan flash, seperti solid-state drive (SSD).

Bedanya, SSD memiliki kinerja yang jauh lebih unggul, lebih cepat dan tersedia dalam ukuran yang jauh lebih besar dibanding eMMC.

Ukuran penyimpanan Chromebook lebih mirip dengan penyimpanan smartphone, misalnya kapasitas 16 GB, 32 GB, atau 64 GB.

Cukup atau nggaknya kapasitas penyimpanan Chromebook bergantung pada seberapa banyak file dan aplikasi yang tersimpan.

Biasanya, Chromebook memiliki slot microSD untuk memperluas ruang penyimpanan. Tapi, pengguna juga bisa memilih menyimpan file di dalam cloud untuk menghemat konsumsi memori internal.

Sementara laptop, memiliki ruang penyimpanan SSD dengan kapasitas mulai dari 128 GB hingga 4 TB. Selain SSD, nggak sedikit laptop yang juga masih menggunakan hard-disk drive (HDD). (*)

Baca Juga: Inilah Asal-Usul Kode Telepon +62 untuk Warga Negara Indonesia

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x