HAI-Online.com - Ramai perbincangan di media sosial tentang pengadaan laptop untuk pelajar dari produksi dalam negeri oleh pemerintah pada tahun ini. Dianggap anggarannya dinilai terlalu tinggi untuk spesifikasi laptop yang ditentukan oleh pemerintah.
Baca Juga: Deretan 10 Universitas Tertua di Indonesia, Kampus Lo Salah Satunya?
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,4 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri.
Pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) itu merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah yang nantinya akan dibagikan ke sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
"Pemerintah mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk DAK pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk pembelian 240.000 laptop," terang Nadiem, dikutip dari Kompas TV pada Jumat (30/7/20201).
Pengadaan laptop itu kemudian menjadi perhatian masyarakat sebab bila dihitung secara kasar harga laptop mencapai Rp 10 juta per unit. Salah satu akun Twitter @rasjawa menyebut bahwa anggaran laptop senilai Rp 10 juta per unit itu menjadi bagian dari laptop Merah Putih yang digarap pemerintah. Padahal menurutnya spesifikasi laptop tersebut rendah yang seharusnya tak mencapai Rp 5 juta per unit.
"Benar-benar emosi memuncak melihat 'laptop Merah Putih' seharga Rp 10 juta yang akan di beli pemerintah, ternyata hanya spesifikasi Chrome Book. Bahkan sebuah Chrome Book baru harganya enggak sampai Rp 5 juta. Gede amat selisih harganya!!," tulis akun @rasjawa sambil menyertakan foto tentang spesifikasi laptop.
Ketentuan spesifikasi laptop tersebut memang tertuang di dalam Peraturan Mendikbud Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021.
Mengenai hal tersebut, ternyata pengadaan laptop pelajar tahun ini dengan laptop Merah Putih garapan pemerintah merupakan dua hal yang berbeda. Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri menjelaskan, laptop Merah Putih merupakan proyek yang dikerjakan oleh Kemendikbudristek bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Inilah 4 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2021
Laptop tersebut berbeda dengan pengadaaan laptop pelajar yang dianggarkan tahun ini, "Itu berbeda. Jadi kalau pengadaan laptop (tahun ini) itu murni pengadaan untuk kebutuhan sekolah-sekolah, yang belum memiliki peralatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang belum memadai," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).
Kolaborasi pemerintah dengan ITB, ITS, dan UGM diperkuat dengan membentuk Konsorsium Merah Putih-Dikti Edu dan telah menjalin kerja sama dengan industri. Rencananya pemasaran laptop Merah Putih baru akan diakukan pada 2022 mendatang.