"Itu posisinya masih pengembangan. Sudah ada prototipenya dan sudah di coba, nah nanti hasil pengembangannya itu tentu akan ditangkap oleh industri. Industrilah yang nantinya memproduksi," jelas dia.
Sementara untuk pengadaan laptop pelajar di tahun ini anggarannya memang sebesar Rp 2,4 triliun untuk 240.000 unit melalui DAK ke pemerintah daerah, dan Rp 1,1 triliun melalui dana APBN 2021 untuk kebutuhan Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.
Menurut Samsuri, anggaran di tingkat pusat itu sudah mengalami refocusing dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun untuk pengadaan laptop sebanyak 189.165 unit.
"Jadi Rp 1,1 triliun karena ada refocusing untuk anggaran lain. Itu pengadaan yang dilakukan Ditjen PAUD Dikdasmen yang akan diberikan untuk sekolah-sekolah yang di luar DAK fisik tadi," jelas dia.
Ia menambahkan, alokasi dana untuk laptop pelajar di 2021 merupakan bagian dari anggaran pemerintah untuk pengadaan produk TIK buatan lokal senilai Rp 17 triliun hingga 2024 mendatang, "Ya itu bagian dari anggaran Rp 17 triliun sampai 2024," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Ada Kabar Laptop Merah Putih Rp 10 Juta, Berapa Harga Sebenarnya?"