Hal serupa juga pernah dilakukan Naomi Osaka ketika mengundurkan diri dari ajang French Open and Wimbledon karena memprioritaskan kesehatan mental diri daripada ekspektasi fisik orang lain terhadap mereka.
Yah, atlet-atlet ini bukanlah manusia super. Mereka sama seperti kita yang juga memiliki perasaan dan bisa merasakan kerinduan.
Banyak orang menerima kenyataan jika atlet favoritnya mundur dari pertandingan karena mengalami cedera. Namun, kita seringkali sulit menerima dan mengakui betapa sulitnya untuk fokus secara mental dan emosional dan tetap bersaing di level tertinggi.
Baca Juga: Jangan Berlarut-larut dalam Kesedihan, Ini 4 Tips Menghadapi Fase Quarter Life Crisis
Nggak bisa dipungkiri, seringkali para atlet ini memang mengandalkan keluarga dan teman-teman mereka untuk membuat mereka tetap semangat dan fokus dalam bertanding.
Namun,hal itu nggak berlaku pada penyelenggaraan tahun ini. Mereka nggak bisa melihat ke arah penonton untuk mendapatkan dukungan.Mereka nggak bisa melihat wajah bangga orangtua saat bertanding dan memastikan bahwa diri mereka akan baik-baik saja. (*)