Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Rombongan Pelajar Pertama dari China yang Dikirim ke Luar Negeri

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 21 Juli 2021 | 19:10
Rombongan pelajar dari China pertama yang dikirim ke luar negeri.
History Today

Rombongan pelajar dari China pertama yang dikirim ke luar negeri.

Namun, setelah para siswa ini belajar di AS selama delapan atau sembilan tahun, pemerintah Qing secara dini tiba-tiba menghentikan program tersebut, sebagian besar karena kekhawatiran tentang seberapa baik siswa tersebut diterima dan diintegrasikan ke dalam kehidupan Amerika.

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Lihat Ahmad Dhani tapi Belum Mengenalnya, Andra: Ini Anak Tengil Banget

Yung Wing menulis dalam otobiografinya My Life in China and America (1909) bahwa beberapa siswa telah memotong kepang yang melambangkan kesetiaan mereka kepada China; beberapa telah mengadopsi agama Kristen dan mengusulkan gagasan 'Mengkristenkan Kekaisaran China'; yang lain mulai mengkritik budaya tradisional China dan Konfusianisme.

Nggak satu pun dari perubahan ini dapat ditoleransi oleh pemerintah dan pada tahun 1881 para siswa dipaksa untuk menangguhkan studi mereka dan kembali ke rumah.

Meskipun pendidikan mereka terputus, namun setelah mereka kembali,mereka menjadi pionir di industri pertambangan, kereta api, dan telegraf China.

Mereka mendapatkan posisi itu sebagian besar karena pengetahuan yang mereka peroleh di AS.

Jeme Tien Yow, secara independen merancang dan memimpin pembangunan jalur kereta api pertama China (Kereta Api Beijing-Zhangjiakou); Tsai Shou Kee, yang mendirikan dan menjadi presiden Universitas Imperial Tientsin (sekarang Universitas Tianjin).

Leung Dunyan, menjabat sebagai menteri luar negeri untuk pemerintah Qing dan menteri transportasi untuk pemerintahan Beiyang.

Sementara yang lain mendirikan sekolah, membuka pabrik dan membangun rel kereta api.

Konsep, teknologi, dan budaya barat yang dibawa kembali oleh para siswa ini menimbulkan sensasi di China yang tertutup dan membuat pejabat senior lebih sadar bahwa menutup diri dari dunia luar adalah batu sandungan bagi pembangunan negara.

Hanya dengan secara aktif mempelajari sistem dan teknologi negara lain, maka China dapat menjadi lebih kuat dan belajar dari Barat secara bertahap dapat diterima.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Samurai Miyamoto Musashi yang Menangin Duel Pertama saat Masih Bocah

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x