Follow Us

Meteor Fireball Jatuh di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasan Ahli

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 14 Juli 2021 | 20:24
Foto penampakan meteor yang diambil oleh Arya Kamandanu di langit Yogyakarta.
Tangkapan layar @aryo.akise/Instagram

Foto penampakan meteor yang diambil oleh Arya Kamandanu di langit Yogyakarta.

Fireball meteor yang sama juga tampak 'berekor' kehijauan, mengindikasikan meteoroid tersebut kaya akan nikel, sehingga memperkuat perkiraan bahwa meteor terang tersebut berasal dari fragmen asteroid.

"Maka dapat dianggap meteor terang ini berkomposisi kondritik," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Marufin, analisis sederhana memperlihatkan lintasan meteor terang tersebut dari utara ke selatan sepanjang sekitar 80 km pada lokasi yang berjarak 190 hingga 250 km di sebelah barat daya kota Yogyakarta.

Baca Juga: Ramai di TikTok, Video Tutorial Menghidupkan Ikan Mati dengan Air Garam, Ini Kata LIPI

Meteor terang tersebut membentuk lintasan yang menyudut 25 derajat terhadap parasbumi.

Dari Yogyakarta, fireball tersebut terlihat mulai dari ketinggian 23 derajat hingga 6 derajat. Tingkat terang (magnitudo) meteor-terang tersebut diperkirakan antara -4 hingga -6, berdasarkan nggak adanya peristiwa fragmentasi yang terdeteksi khususnya melalui citra fotografis.

Dengan asumsi kecepatannya 20 km/detik seperti umumnya kecepatan-kecepatan meteor yang berasal dari fragmen asteroid, maka dapat diduga meteoroid yang menjadi meteor-terang tersebut memiliki massa sekitar 125 kg (diameter 40 cm).

Nggak berpotensi menyentuh Bumi

Meskipun penampakan kilatan cahaya itu dipastikan adalah meteor terang atau fireball meteor di langit Yogyakarta dan tertangkap lensa kamera warga, tetapi dengan tegas Marufin menyatakan bahwa fireball ini nggak berpotensi menyentuh permukaan Bumi.

"Tidak (akan menyentuh Bumi). Ukurannya terlalu kecil untuk bisa menyisakan massa yang cukup guna melanjutkan perjalanan hingga menyentuh parasbumi," kata dia.

Dengan perkiraan ukuran kurang dari 50 cm, maka segenap massa meteor-terang tersebut akan menguap habis akibat tingginya suhu oleh pemanasan ram pressure di mulai ketinggian 50 km dpl.

Baca Juga: Pelajar Ini Lapor Ke Jokowi Lebih Suka Belajar Online, Nggak Capek Nulis di Kertas

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest