HAI-ONLINE.COM -Johnny Marr adalah satu bagian penting dari The Smiths yang menjadi band paling berpengaruh untuk lahirnya british wavedi beberapa tahun setelahnya.
Namun terlepas dari ketenaran mereka saat itu, band ini memiliki karir yang sangatlah singkat. Untuk merefleksikanmasa-masanyadi The Smiths, gitaris Johnny Marr membahas bagaimana band asal Manchester ini memiliki masa kelam dalam karir mereka.
Baca Juga: Johnny Marr: The Smiths Adalah Penemu Indie
Berbicaradengan Simon Armitage untuk serial baru BBC Radio 4 The Poet Laureate Has Gone to His Shed, Marr mengatakan bahwa band ini sangatlah terobsesi dengan pemberitaan media dan ketenaran mereka sendiri di puncak karir mereka pada awal 1980-an.
Bandlegendaris Manchesterini memang dinobatkan menjadiindie darlingssaat itu, yang membawa ketenaran mereka nggak hanya ke Inggris, sebelum mereka bubar di tahun 1987.
Membahas hal ini, Marr berujar, "Selama ngeband bareng dengan The Smiths, gue ngerasa berada kalo The Smiths adalah band yang sangat seksi dan menjadi santapan empuk buat media. Kami menjadi big 'music press' band yang susah untuk kami handle di masa muda kami."
"Gue nggak mau bilang kalo hal itu menjadi titik terendah dan awal kejatuhan kami, tapi gue sangat yakin kalo setiap personel The Smiths sangat dibutakan dan dikagetkan oleh ketenaran yang cenderung sangat "instan" tersebut."
"Gue ngerasa kalo pada akhirnya kami lebihdisibukkan untuk mengurus popularitas kami di media - terutama salah satu personel tertentu (sepertinya merujuk pada Morrissey). Andai kami bisa mengerem sedikit aktivitas tersebut, kami akan lebih bisa lebih baik dari itu."
Dalam wawancara yang sama, Johnny Marr juga ngebahas gimana Manchester bisa menjadi salah satu kota yang memiliki warisan musik abadi, sampai mereka jugaistilahMadchester - sebutan untuk skena musik dan kultur di Manchester yang berkembang sejak 1980-an hingga kini, produknya yang paling wahid tentu saja Oasis dan juga The Stone Roses.
Baca Juga: 5 Band Alternatif Terbaik Asal Jerman Yang Wajib Untuk Disimak
"Gue rasa apa yang kami lakukan di Manchester sangat berkaitan dengan kulturworking class(kelas pekerja). Hiburan dan hal kreatif yang kami lakukan semuanya sangat berkaitan erat dengan warisankelas pekerja di Manchester, yang notabene adalah kota industri."