HAI-Online.com –Matahari terbit di ufuk timur. Cahayanya merekah, merah, memantul di dinding gedung-gedung tinggi. Sekelompok manusia, di mana tiga di antaranya diperankan oleh Sal Priadi, Kunto Aji, dan Nadin Amizah, mencoba menyambutnya.
Dengan segenap semangat mereka menyongsong matahari, tetapi langkah kaki mereka terhenti oleh dinding tebal tak kasat mata. Meski sudah sekuat tenaga mendorong, upaya mereka menembus dinding tersebut sia-sia.
Mereka pun tertegun. Kemudian, ekspresi wajah mereka berganti bingung, marah, ketakutan, dan cemas. Suasana semakin dramatis dengan iringan lagu dari Kunto Aji.
“Terawang dan terwujud. Mana yang aku taut? Pihak yang aku taut hilang dalam kelembutan”
Latar adegan pun berganti. Dalam ruangan gelap gulita dan hening, Sal dan Nadin hadir sebagai sentral cerita. Ruangan gelap tersebut begitu mencekam, hanya gemericik air terdengar.
Baca Juga: Bikin Penonton Merenung di Ambang Batas, Film Pertunjukan Limina | Limen Tayang Malam Ini
Sal mulai menyanyikan lagu yang berjudul “Di Timur”.Kemudian, latar adegan berubah seolah ia dan Nadin berada di peron stasiun yang kosong. Hanya ada bayangan mereka di sana. Ketakutan di wajah Sal dan Nadin beralih dari ketakutan dan kebingungan menjadi kesepian.
Pada pengujung lagu, Sal melarungkan sebuah telur ke dalam air, yang kemudian hanyut dan ditemukan Nadin. Kemudian, babak pertama ditutup dengan lantunan lagu berjudulKereta Ini Melaju Terlalu Cepatdari Nadin.Penggalan paragraf yang membuka adegan tersebut pun mewujud.
“Ketika dinding tebal menghadang langkah ke depan, kita seperti tertarik masuk ke ruangan ambang. Menatap awal saat segala hal bermula, kenangan saling bertumbukan. Dan kehadiran orang lain terasa sangat bernilai…”
Begitulah film musikal teatrikalLimina | Limen,yang dihadirkan oleh IM3 Ooredoo melalui Collabonation, dibuka. Film tersebut disiarkan perdana melalui kanal YouTube IM3 Ooredo, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Permulaan Baru Widi Mulia Lewat Single 'Penguasa Paling Sederhana'