HAI-Online.com- Jika pemuda HL bikin video TikTok hina Palestina karena kesalahpahamannya, pelajar SMA berinisial MS (19) di Kabupaten Bengkulu Tengah ini sengaja membuat keisengan dengan joget sambil menghina Palestina.
Setelah viral, pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan MS dari sekolah karena keisengannya yang sudah keterlaluan itu.
Berdasarkan hasil rapat internal yang telah dilakukan oleh Dinas Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Benteng dengan pihak sekolah, maka MS diserahkan kembali ke orangtuanya untuk dibina.
"Keputusan ini kita ambil karena memang pihak sekolah sudah melakukan pendataan terhadap tata tertib poin pelanggaran MS. Dari data poin tata tertib tersebut diketahui kalau MS, poin tata tertib MS sudah melampaui dari ketentuan yang ada," kata Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2021).
Jalan mediasi ini juga diambil untuk kebaikn MS, dimana penyelesaian kasus tersebut dilakukan dengan cararestorative justice.
"Yang mana setiap penyelesaian permasalahan tidak selalu diselesaikan dengan pidana," ujar Adang lagi.
Meski MS sudah membuat permintaan maaf yang disampaikan secara terbuka dan disebarluaskan lewat media sosial miliknya, keputusan sekokah menyerahkan kembali anak didiknya ke orangtua adalah kesepatakan yang divuat bersama denganKapolres Benteng, Waka Polres Benteng, Kasat Intel Polres Benteng, Kasat Reskrim Polres Benteng, Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Benteng, kepala sekolah, ketua komite, FKUB, Badan Kesbangpol Benteng, Kemenag Benteng, dan Komisi I DPRD Benteng yang juga disepakati pihak MS.
Baca Juga: Biar Nggak Salah Komen dan Dianggap Ofensif, Remaja Perlu Tahu Dasar Konflik Israel-Palestina
Sebelumnya MS telah membuat video ujaran kebencian terhadap Palestina yang tengah berkonflik dengan Israel.
Dalam unggahan singkat berdurasi 8 detik yang sudah dihapus oleh TikTok itu MS merekam dirinya menyuarakan hujatan terhadap Palestina.
MS mengaku tindakannya itu adalah spontan sebagai bentuk keisengan dengan tujuan mengikuti tren bermedia sosial dan ia tidak menyangka akan berbuntut panjang.
"Saya minta maaf atas perbuatan saya, baik kepada warga Palestina maupun seluruh warga Indonesia. Saya hanya iseng dan bercandaan saja bukan maksud berbuat apa-apa dan saya juga tidak menyangka bisa seramai ini," ujarnya. (*)