Menurut Pak Fadly, ketupat disebut “kupat” oleh masyarakat Jawa dan Sunda, teman-teman.
Kata “kupat” memiliki arti “ngaku lepat”, dalam bahasa Indonesia artinya “mengakui kesalahan”.
Selain itu “kupat” juga berarti “laku papat” atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat.
Empat sisi ketupat juga memiliki maknanya masing-masing, teman-teman. Makna empat sisi ketupat yaitu:
1. Lebaran: Satu sisi ketupat ini bermakna lebaran yang berasal dari kata dasar ‘lebar’. Ini artinya pitu ampun dibuka untuk orang lain.
2. Luberan: Sisi kedua ketupat bermakna luberan yang berasal dari kata dasar ‘luber. Artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.
3. Leburan: Sisi ketika ketupat bermakna leburan yang berasal dari kata dasar ‘lebur’. Leburan bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.
4. Laburan: Sisi terakhir ketupat bermakna laburan yang merupakan kata lain ‘kapur’. Nah, kata ini memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Digunakan dalam Berbagai Upacara Adat
dikutip dari hargapangan.id & unlm.ac.id. Selain dekat dengan hari raya umat Islam, ketupat juga banyak digunakan dalam berbagai upacara adat di Nusantara, teman-teman.Pada zaman kerajaraan Majapahit dan Pajajaran, ada tradisi pemujaan pada Dewi Sri, yang merupakan dewi pertanian dan kesuburan.
Namun, seiring perkembangan zaman, lambang ketupat digunakan sebagai makna ucapan syukur pada Tuhan.
Ucapan syukur menggunakan ketupat sebagai ungkapan syukur ini misalnya digunakan pada acara Sekaten atau Grebeg Maulud di Jawa dan beberapa upacara adat di Bali.