Follow Us

#SideStory: Sejarah Ahmad Band, Bikin Musik Supaya Orang Tajir Bisa Moshing

Alvin Bahar - Kamis, 13 Mei 2021 | 16:00
Ahmad Band, 1998
Daus/HAI

Ahmad Band, 1998

Ahmad Band saat latihan.
Tagor Siagian

Ahmad Band saat latihan.

Bener begitu?

"Apaan? Gua nggak pernah diajak ngomong soal pergantian ini," sanggah Didi Gimbal dengan sengit saat ditemui secara terpisah.

"Lagi pula. kalo persoalannya emang soal konsep, nggak ada masalah. Dhani mau bikin kayak apa, gua ikutin. Yang penting kan gua dibayar, namanya juga player," tandasnya.

Mana yang benar. nggak taulah. Bongky sendiri sebagai pengganti Didi Gimbal, nampaknya nggak terlalu ambil pusing.

Sementara itu di tempat yang sama, Studio Hijau, Dhani bertemu pula dengan Pay. Mantan gitaris Slank ini lagi kleyengan karena album solonya nggak kunjung kelar.

Gayung pun bersambut. Tawaran Dhani segera disambar cowok Batak yang dikenal punya petikan khas ini. Keterlibatan di Ahmad Band bisa jadi aktualisasi bagi dirinya.

Maklum, nama Pay nyaris tenggelam setelah dicoret dari Slank. Selama ini ia lebih banyak membantu sejumlah album artis lain.

"Gue bersedia gabung karena gue tahu Dhani orangnya cerdas," lontar Pay alias Parlin Burman.

Baik Bongky mau pun Pay sama-sama mengakui bahwa konsep musik Ahmad Band sangat bagus untuk diusung ke atas panggung. Itulah antara lain yang membuat mereka bersemangat, selain itu tadi, soal "hidup".

Ihwal keikutsertaan Bimo justru nggak terlalu mengherankan. Dhani memang penggemar drummer itu.

"Pokoknya, gue suka banget sama pukulan 'tu anak. Buat musik rock dia cocok banget," pujinya.

Bukan cuma itu. Keakraban mereka pun terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Bimo lebih sering nongkrong dengan anak-anak Dewa 19 di Kafe Regal, Pondok Indah, ketimbang ngumpul dengan sesama personel Netral: Miten dan Bagus.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest