"Itu ide yang bagus, tapi saya lebih suka melakukan tes menggunakan alat diagnostik klasik daripada menggunakan lebah madu untuk ini. Saya pecinta lebah, tapi saya akan menggunakan lebah untuk tujuan lain daripada mendeteksi COVID-19," dia berkata.
Baca Juga: 8.080 Warga DIY Ikut #JalanBersama Lawan Covid-19 Demi Kembalikan Pariwisata yang Normal
De Graaf mengatakan, teknik ‘mengendus serangga’ sendiri sebelumnya telah secara efektif diuji oleh Departemen Pertahanan AS untuk mendeteksi bahan peledak dan racun pada tahun 1990-an.
“Ngengat, lebah, dan tawon digunakan untuk tujuan keamanan guna mendeteksi bahan peledak serta untuk diagnosis medis," katanya.
Namun ia menurutnya, terlalu sedikit yang diketahui tentang pengujian Wageningen untuk menentukan keefektifan sebenarnya, meskipun dia terbuka dengan gagasan pengujian lebah yang memberikan indikasi penyakit ketika tes PCR nggak tersedia. (*)
Baca Juga: Daniel 'DeadSquad' Ngaku Pake Narkoba Karena Stress Sepi Job