Ia yang terdampar kemudian mempertimbangkan untuk berenang ke pantai untuk mendapatkan makanan, dan mengisi daya ponselnya.
Beberapa hari yang lalu, setelah menghabiskan hampir empat tahun terdampar di laut, Mohammed Aisha akhirnya naik pesawat ke rumahnya di Suriah untuk bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya. Dia menggambarkan perasaan meninggalkan kapal sebagai dibebaskan dari penjara.
Saat dihubungi oleh BBC, majikan Mohammed, Tylos Shipping and Marine Services, mengatakan bahwa mereka telah mencoba membantu pelaut selama bertahun-tahun, tetapi tangan mereka diikat, dan bahkan menyalahkan dia karena menandatangani perintah pengadilan yang menjadikannya wali sah, yang mana dia seharusnya nggak dilakukan.
"Saya nggak bisa memaksa hakim untuk mencabut perwalian hukum," kata perwakilan perusahaan. “Dan saya nggak dapat menemukan satu orang pun di planet ini—dan saya sudah mencoba—untuk menggantikannya,” ujarnya.
Di sisi lain, Federasi Pekerja Transportasi Internasional, yang menangani kasus Mohammed pada Desember 2020, mengklaim bahwa hal ini dapat dihindari jika pemilik kapal dan kontraktornya menghormati tanggung jawab dan kewajiban mereka. (*)
Baca Juga: Cewek Pengirim Sate Beracun Ditangkap, Mengaku Menyesal Salah Sasaran