Follow Us

Yang Sudah Divaksin Covid-19 Jangan Tergiur Kumpul Dulu, Dokter Ahli: Anggap Semuanya OTG

Al Sobry - Rabu, 28 April 2021 | 20:13
Buat kamu yang Sudah Divaksin Covid-19 Jangan Tergiur Kumpul Dulu, Dokter Ahli: Anggap Semuanya OTG
JapanTimes

Buat kamu yang Sudah Divaksin Covid-19 Jangan Tergiur Kumpul Dulu, Dokter Ahli: Anggap Semuanya OTG

HAI-Online.com - Euforia vaksin Covid-19 yang terjadi di India baru-baru ini telah menyebabkan terjadinya gelombang tsunami kasus baru di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu.

Jumlah kasus yang menginfeksi warga India mencapai 200 ribu per hari, bahkan angka kematian akibat Covid-19 begitu pesat, lebih dari 2000an jiwa melayang.

Indonesia yang posisinya berada di peringkat ke-18 di dunia, dari sisi jumlah kasus Covid-19 tentu bisa belajar dari India, bahwa masyarakat meski sudah divaksin tidak goyah untuk menjalankan 5M termausk diantaranya berkumpul secara fisik dan penting untuk tetap menjaga imunitas tubuh sebagai cara agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan.

Baca Juga: Bukan Cuma New Normal, Pemerintah Ganti Juga Istilah ODP, PDP dan OTG pada Kasus Korona

"Harus diingatkan menjalankan 5M dan juga menjaga imunitas tubuh adalah sesuatu yang penting, agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan. Kita sudah sangat menderita, karena pandemi tidak kunjung selesai,” ujar Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), dalam talkshow kesehatan bertajuk “Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Meski Sudah Divaksinasi” yang digelar secara virtual pada Rabu (28/4/2021) ini.

Dokter dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga mengatakan, pasca program vaksinasi di Indonesia, penyebaran Covid-19 masih belum turun signifikan.

"Indonesia, kasusnya sudah di atas 1,6 juta, dengan kematian lebih dari 44 ribu, sebenarnya Indonesia bisa belajar dari India, itu pelajaran berharga bagaimana keajdian setekah divaksin masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Padahal vaksin bukan segala-galanya. Kalau sudah divaksin, jangan euforia dan abai dengan prokes,” ia mengingatkan lagi.

Senada dengan dr. Erlina, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Immunologi, Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD-KAI, FINASIM juga menegaskan tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin yang sudah disuntikkan.

Baca Juga: Pelajar SMA Jakarta Belajar Tatap Muka Cuma 4 Jam Hari Ini, Inilah Daftar 35 SMA/SMK/MA yang Lolos Menjalankannya!

Dalam kondisi sekarang, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan memberikan perlindungan 50 persen saja melalui vaksin yang sudah dilakukan.

Perlindungan 50 persen artinya kalau dibandingkan orang yang tidak divaksin, orang yang divaksin risiko tertularnya 50 persen lebih rendah.

Webinar kesehatan imun tubuh

Webinar kesehatan imun tubuh

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest