HAI-ONLINE.COM -Shaggydog adalah salah satu band yang memiliki andil besar bagi skena permusikan di kota Yogyakarta dan Indonesia. Nama Shaggydog pun sudah malang melintang di berbagai panggung lokal maupun internasional.
Besar sejak tahun 1997 di salah satu bantaran sungai di tengah padatnya kota Yogyakarta, Shaggydog memiliki salah satu lagu ikonik yang menggambarkan situasi daerah mereka berasal berjudul 'Di Sayidan'.
Pada bulan Februarilalu, single reinterpretasi Shaggydog 'Di Sayidan' resmi dirilis di berbagai layanan streaming digital yang dinaungi oleh DoggyHouse Records.
Telah lama berkarir, tentu banyak gubahan aransemen dan komposisi di sisi musikalitas yang berkembang pada lagu legendaris ini. Berbagai komentar pro dan kontra dari para penggemar pun bermunculan atas perbedaan mendasar yang ada pada salah satu lagu kesayangan mereka.Mulai dari intro yang berbeda, sound gitar yang lebih nge-rock sampai ke artwork retro garapan Wok The Rock yang mirip stiker era 90-an.
Interpretasi lagu ini ternyata tidak hanya berhenti disitu saja. Sebelumnya, beberapa lagu Shaggydog sempat diremix oleh musisi lain.
Lagu ikonik lain seperti 'Ambilkan Gelas' turut menjadi korban dengan dirubah menjadi ala dangdut elektronik oleh Libertaria. Selain itu, lagu 'Rock Da Mic' juga secara niat diaransemen lagi yang kemudian dirilis menjadi sebuah EP 'Rock Da Remix' beberapa produser dan DJ.
Belum cukup puas untuk menggubah kembali aransemen lagu mereka, 'Di Sayidan' akhirnya terpilih kembali untuk digubah kembali dengan sentuhan yang sangat berbeda, kali ini pendekatan aransemen lebih lekat pada musik keroncong.
Baca Juga: Coldplay Mensponsori Pembersihan Sungai yang Tercemar di... Malaysia
Cerita di balik pemilihan keroncong sebagai sebuah pendekatan yang pas untuk menggubah lagu 'Di Sayidan' ini nggak lain karena latar belakang salah satu personel Shaggydog, Lilik Sugiyarto (Keyboard) yang ternyata juga aktif dalam sebuah grup Orkes Keroncong (OK) Puspa Jelita.
“Dulu grup ini didirikan oleh bapak saya (Supardi), tahunnya lupa karena sudah ada sebelum saya lahir. Setelah bapak meBninggal terus saya lanjutkan mimpin” jelas Lilik melalui rilis pers resmi yang juga bermain piano DX, bass, hammond serta vokal latar di versi Keroncong ini.
Dalam versi yang diaransemen ulang oleh Lilik Sugiyarto ini, Di Sayidan dibawakan dengan gabungan beberapa variasi modern dari keroncong mulai gaya Solo sampe Jakarta.