Memasuki tahun 2000-an genre musik Indonesia sudah semakin beragam, masyarakat juga sudah memiliki selera musik yang berbeda-beda. Di awal tahun 2000-an musik pop masih berjaya dan melahirkan banyak grup band pop, seperti Sheila on 7, Kerispatih, dan Naif.
Tahun 2005 terjadi fenomena indieboomyang melahirkan banyak musisi indie seperti White Shoes and The Couples Company, Sore, Seringai, The Adams dan masih banyak lagi. Pada era ini, musik dangdut koplo juga kian diminati oleh penikmat musik tanah air sebagai tawaran baru atas musik dangdut klasik.
Lagu “Goyang Dombret” Inul Daratista merupakan pelopor tren dangdut koplo pertama di era industri musik tahun 2000-an.
Bagi yang kangen lagu-lagu 2000-an seperti, “Air dan Api” dari Naif, “Sahabat Sejati” dari Sheila on 7, “Konservatif” The Adams dan deretan lagu hits 2000-an lainnya, kamu bisa langsung dengarkanplaylist 2000-an.
Fenomena tren musik melayu,boyband-girlbanddan dangdut koplo di tahun 2010an
Era musik 2010-an mungkin sudah cukup familiar bagi para penikmat musik Indonesia. Berbagai tren musik bermunculan di tahun ini, salah satunya adalah munculnyaboybanddangirlbandyang terinspirasi dari budaya Korea.
Sebut saja SMASH, JKT48, Cherrybelle, 7icons dan sederetboybanddangirlbandlainnya dengan mengusung gaya, model lagu, dan koreografi yang mirip dengan musik K-Pop. Di era tahun 2010-an, label musik besar juga mulai memperkenalkan tren musik pop melayu hingga melahirkan deretan grup musik pop melayu, seperti ST12, Wali, The Bagindas dan Armada
Selain itu, tren dangdut koplo juga semakin populer lewat media sosial dan banyak diminati berbagai kalangan masyarakat.Playlist 2010-andi JOOX cocok untukkamu yang kangen sama lagu-lagu dari SMASH, Coboy Junior, Cherrybelle, dan juga buat Kamu yang ingin ‘ambyar’ bareng sambil dengerin lagu dangdut koplo yang lagihitssekarang!
“Musik adalah bahasa atau perantara kita untuk mengekspresikan kata hati. Melalui musik, kita juga dapat mengetahui fenomena suatu peradaban. Spesial untuk merayakan Hari Musik Nasional kali ini, JOOX mengajak anak muda untuk menjelajahi waktu dan bernostalgia mendengarkan musik-musik Indonesia populer dari tahun 70-an. Melaluiplaylist-playlistini, kami ingin mengapresiasi karya musisi tanah air yang telah memberikan warna pada keberagaman musik Indonesia,” ujarHead of Marketing JOOX Indonesia, Yuanita Agata dalam kutipan resmi di pers rilisnya.