“Sudah nggak ada lagi ninja.”
Tapi Kawakami telah memutuskan untuk membiarkan seni itu mati bersamanya. Sebab ninja dinilai ‘nggak sesuai dengan zaman modern’.
“Kami nggak dapat mencoba membunuh atau meracun. Bahkan jika kami mengikuti cara membuat racun, kami nggak bisa mencobanya,” jelasnya.
Baca Juga: Ngeri! Nggak Tersentuh Sebelumnya, Kasus Covid-19 Muncul di Benua Antartika
Ninja, ronin, samurai dan prajurit Jepang lainnya
Dahulu kala, Jepang terkenal akan samurai dan ninjanya. Selain itu, kita juga mengenal istilah ronin. Sebenarnya apa sih perbedaan dari istilah-istilah yang kerap kita jumpai tersebut? Simak nih sob, penjelasan lengkapnya.
1. Samurai
Muncul pada milenium pertama, samurai adalah prajurit aristokrat. Sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat, samurai paling rendahan sekalipun lebih kaya dan dihormati dibandingkan masyarakat Jepang pada umumnya.
Samurai memulai kariernya sebagai pemanah berkuda dan perlahan memelajari seni menggunakan pedang. Tangan kanan mereka biasanya nggak terlalu dilindungi karena digunakan untuk menarik anak panah.
Seiring dengan berjalannya waktu, baju zirah mereka menjadi lebih kaku dan simetris. Mereka lebih banyak bertempur dalam jarak dekat dengan memakai pedang yang dibuat dengan sangat seksama.
Para samurai bertempur dengan menggunakan berbagai macam senjata termasuk tombak dan alat pemukul.
Meski demikian, senjata mereka yang paling ikonik adalah pedang katana yang panjang dan pedang wakizashi yang pendek. Keduanya terkenal memiliki ketajaman yang luar biasa.