Follow Us

5 Rekomendasi Band Emo Asal Bandung yang Tumbuh dari Berbagai Generasi

None - Kamis, 18 Februari 2021 | 14:35
Hulica
Dok. Hulica

Hulica

HAI-Online.com - Perdebatan mengenai istilah emo sebagai sebuah subkultur dalam musik memang selalu mengundang perdebatan.

Terdapat beberapa pandangan yang menyanggah penyematan emo terhadap band-band di Indonesia adalah kurang tepat.

Namun di Indonesia sendiri, gelombang musik emo pertama kali masuk di kota-kota besar memasuki masa peak-nya di akhir era 90-an.

Baca Juga: Nostalgia, Ini Dia 5 Rekomendasi Band Pop-Punk era 90-an asal Bandung

Pengaruh dari band-band emo gelombang terakhir seperti Finch, Thrice, ataupun Dashbord Confessional adalah poros utama bagaimana musik emo di Indonesia berkembang.

Masuk pada pertengahan 2010-an, informasi dan referensi terhadap kekayaan musik emo pun mulai bervariasi.

Pengaruh band-band yang mengusung subgenre baru seperti screamo, post-hardore, ataupun skramz juga mewarnai kehidupan skena musik di Kota Kembang.

Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga terdampak dengan adanya gelombang musik emo yang masuk tersebut. Berikut adalah 5 rekomendasi band emo asal Bandung yang terus tumbuh dalam beberapa generasi.

Baca Juga: Kolaborasi 7 Musisi Tanah Air Siap Meluncurkan 3 Lagu Bernuansa Optimisme 2021

Alone at Last

Alone at Last
didinbahe / Dok. Alone at Last

Alone at Last

Nama pertama yang terlintas ketika membicarakan tentang band emo asal Bandung tentu langsung tertuju pada band ini.

Terbentuk di Bandung sejak 2002, Alone at Last adalah salah satu pionir yang mempelopori anak-anak muda Bandung untuk membuat band dengan musik sejenis.

Peran penting dari Yas Budaya cs itu ditanamkan melalui single-single mereka yang ikonik seperti "Amarah, Senyum, dan Air Mata" dan "Muak Untuk Memuja".

Jolly Jumper

Jolly Jumper
Instagram / @jollyjvmper

Jolly Jumper

Jolly Jumper adalah band yang mengusung musik indie rock / alternative / alt-rock dengan sentuhan amarah dan energi kesedihan khas anak muda yang menjadikan penyematan terma emo tidak bisa dilepaskan dari band ini.

Terbentuk sejak awal 2000-an, Jolly Jumper juga hilir mudik mampir di berbagai pentas yang sangat ramai dijejali oleh emo kids di masa itu.

Berbagai kompilasi juga menyertai lagu-lagu Jolly Jumper yang ikonik seperti "Terbunuh Dalam Sepi" ataupun "Siklus Tanpa Arah".

Baca Juga: Apa Makna Bahasa Gaul Valid No Debat, Jelas No Kecot? Ini Pengertiannya

Awal 2020, Jolly Jumper kembali bereuni dengan menggunakan nama "jollyjvmper" sebagai stage name-nya. Pada Februari 2020, sekaligus menandai karir Jolly Jumper yang hampir dua dekade, mereka juga merilis single baru berjudul "2002".

Hulica

Hulica
Dok. Hulica

Hulica

Hulica adalah anomali sekaligus penyegar dari skena emo di Kota Bandung yang beberapa tahun sebelumnya bisa dibilang sangat monoton.

Sampai era 2010-an, terma emo yang berkembang di Bandung selalu diafiliasikan dengan kesedihan dan bocah cengeng yang memutar-mutar gitar di setiap pertunjukannya.

Dengan sentuhan math-rock yang kental, riff-riff gitar manis yang ditabuhi oleh ketukan drum ganjil sedikit bisa merubah persepsi publik terhadap istilah emo itu sendiri.

Hulica terakhir mengeluarkan single “hokkaido’s electone girl” pada 2019 lalu serta "an imperfect mangrove Pt.I" di bawah naungan Haum Entertainment yang juga dibarengi dengan perilisan video musik mereka.

Baca Juga: 5 Band Emo Legendaris Indonesia, Salah Satunya Bahkan Ogah Disebut Emo

Glare

Glare
Sendhi Anshari Rasyid / Dok. Glare

Glare

Besar di skena hardcore / punk, Glare adalah unit potensial untuk para "real emo kids" dari Kota Bandung yang terbentuk sejak Raw EP pertama mereka muncul di tahun 2015.

Dari segi notasi dan musikalitas, Glare sedikit berbeda dengan pendahulunya yang lebih memainkan notasi mayor dan manis.

Glare mampu meluapkan amarah yang mendalam dengan raungan distorsi yang utuh dan membuatmu untuk ikut marah-marah ketika mendengarkannya.

Teriakan dan sahutan yang diikuti dengan tempo cepat yang tidak teratur membuat Glare menjadi band skramz berbahaya yang wajib untuk kalian ikuti perkembangannya. Terakhir mereka mengeluarkan rilisan split dengan Warmouth pada 2017 lalu.

Baca Juga: Kinasih Menyusuri Bumi Trending, Ternyata Banyak Juga Nama Anak Artis yang Unik

Aillis

Aillis
Dok. Aillis

Aillis

Aillis sebagai unit muda juga membuat gebrakan baru di skena emo di Indonesia. Setelah era band emo anomali asal Jatinangor woodcabin. yang hilang ditelan uzur dan waktu, Aillis adalah garda terdepan yang mempelopori narasi baru emo, mencoba untuk tidak selalu membicarakan tentang kesedihan dan patah hati.

Unit midwest-emo/skramz yang beranggotakan Fikri Suryatama (Gitar/Vocal), Akhyar Mustofa (Vokal), Yudha Rizkia (Bass), dan Haris Suryadinata (Drum) ini memadukan elemen midwest ala Algernon Cadwallader dan Suis La Sune sehingga penampilan penuh amarah mereka sangat menarik untuk disaksikan.

Berbekal kemampuan yang mumpuni dalam meracik musik mereka, Aillis tercatat sudah mengeluarkan EP berjudul "Believe 114" yang menandai kiprah mereka di skena emo Indonesia.

Itu dia, fren 5 rekomendasi HAI untuk band emo asal Bandung yang tumbuh dari lintas generasi dan pastinya turut mewarnai daftar lagu di playlist pada pemutar musikmu. (*)

Penulis: Mohammad Farras Fauzi

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular