Selama ini masyarkat dikhawatirkan dengan adanya anggapan kalau dalam racikan bumbu tersebut mengandung banyak penyedap rasa atau MSG (monosodium glutamat).
Menanggapi hal itu, Nunuk menjamin kalau bumbu olahannya berasal dari bahan alami dengan konsentrasi MSG yang sudah diatur porsinya.
Tahapannya, ia membuat racikan dengan skala kecil untuk tester.
Setelah dirasa sempurna, barulah bumbu racikannya bersama tim diproduksi dengan skala besar.
Bumbu yang sudah jadi dikemas dengan teknologi retort, yaitu teknologi pengemasan secara kedap dan pemanasan dengan suhu tinggi.
Teknologi ini memungkinan bahan makanan menjadi aman, dengan kualitasnya tetap terjaga, awet dan nggak rusak selama kemasan dalam kondisi baik.
4. Populer di dunia
Tak hanya di Indonesia, eksistensi Indomie ternyata juga diakui dunia. Bahkan Indomie kini memiliki sejumlah pabrik di berbagai negara, mulai dari Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Suriah, hingga Mesir. Pada 2019, Indomie juga dinobatkan sebagai ramen instan dengan rasa terenak versi Los Angeles Times. Varian rasa yang dimenanginya di peringkat pertama adalah Indomie goreng rasa ayam panggang.
Baca Juga: Mural Eddie Van Halen Diresmikan Untuk Peringati Hari Ulang Tahunnya
5. Mengabdi puluhan tahun di tempat kerjanya
Menurut Tribunnews, seperti dirangkum dari berbagai sumber, menyebut Nunuk Nuraini merupakan seorang lulusan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, jurusan Teknologi Pangan.
Nunuk telah bekerja sebagai Flavor Development Manager Indofood selama hampir 30 tahun.