HAI-ONLINE.COM - Death metal adalah subgenre yang ekstrim dari heavy metal.
Biasanya, musik ini dihiasi dengan gitar berdistorsi berat, petikan tremolo, vokal growl yang dalam, blast beat di drum, dan struktur lagu yang kompleksdengan beberapa pergantian tempo.Begitu kira-kira definisi yang diberikan oleh Wikipedia tentang turunan heavy metal bernama death metal.Salah satu genre yang berkembang cukup pesat di Indonesia, dan dimainka noleh banyak sekali band di bumi nusantara.Tapi, apa benar itu definisinya? HAI mencoba mengorek lebih dalam tentang death metal langsung dari salah satu punggawanya yang cukup sukses di Indonesia. Daniel Mardhany, vokalis DeadSquad, dan Stevie Morley Item, gitaris dari band yang sama.Rupanya, hasilnya nggak jauh beda.Berikut penjelasan Daniel tentang musikyang dilakoninya.
Baca Juga: 3 Band yang Menjadi Pelopor Musik Metal di Indonesia, Wajib Dengerin!"Death metal bisa dikenal dari suara gitar yang down tune. Vokalnya ada beberapa yang nge-growl. Dulu, di masa awal, death metal itu nggak identik sama blast beat. Obituary, salah satu band death metal era awal, minim banget menggunakan blastbeat. Baru saat muncul Suffocation dan Cannibal Corpse, death metal jadi ada hyper blast-nya. Ketukan drumnya 1/32. Vokal growl-nya low. Selanjutnya, gitar di down tune," terang cowok kolektor merchandise band ini."Aransemen dan komposisinya juga beda. Kalau band death metal main gitarnya agresif dan cukup intens. Banyak depthnya, banyak crossing-nya. Beda dengan black metal yang banyak open string down stroke di gitar, kadang mirip sama death metal namun beda intensitas. Drumnya, di death metal itu banyakan grinding dan hyperblast," sambung Tepi.Seiring berkembangnya waktu, death metal pun memiliki anak genre lagi. Ada yang disebut technical death metal, ada yang disebut melodic death metal, brutal death metal, dan beberapa lainnya.
Namun, ciri khasnya nggak beda. Cuma dikembangkan saja sedikit-sedikit. Bicara soal tema lirik, Daniel mengatakan kalau band death metal ternyata nggak punya keseragaman dalam mengangkat tema tertentu."Tiap band biasanya mengangkat tema yang berbeda-beda tergantungpersonalnya masing-masing. Ada yang satanis, ant ireligi, bahkan politik," ungkap cowok yang mengangkat metal sebagai bahan skripsi sarjananya ini, santai.Kapan sebenarnya death metal mulai merajalela di Indonesia?"Dulu. Di awal 2000-an, saat gue pertama kali mendengarkan musik ini, death metal masih minoritas. Waktu itu di Indonesia masih didominasi sama black metal sama gothic jawa. Hahaha...!” katanya.Dulu death metal masih jadi kaum minoritas. Serunya, sekarang death metal sudah merajalela. "Tokoh sentral perkembangan death metal kita sekarang sudah "lewat". si Rio (Dwinanda Satrio pemilik dari RottrevoreRecord, RED.) itu, lho! Kita sekarang tinggal melanjutkan saja," terang Daniel.
Baca Juga: 10 Band Rock yang Pernah Manggung Pake Nama Samaran Buat KonserKalau ditanya, kenapa death metal bisa besar di Indonesia, Daniel juga nggak bisa jawab. Karena pada dasarnya death metal itu memang segmented."Lihat saja sekarang.. Kalau ada festival di luar negeri, headliner-nya kebanyakan band-band thrash metal, black metal, dan power metal. Tapi, di Indonesia justru sebaliknya. Yang jadi headliner malah band-band death metal. Mungkin gara-gara iklim di Indonesia. Bikin orang Indonesia stres, terusmusiknya harus kencang-kencang, gitu.Hahaha...!" jawab Daniel sekenanya.Berikut 3 album death metal yang boleh dicoba versi Daniel dan Tepi:
Suffocation – Effigy of The Forgotten
Album perdana band asal Amerika ini dirilis di bawah label RoadRunner Records tanggal 22 Oktober 1991. Sebuah album yang sangat berpengaruh bagi perkembangan genre death metal dan grindcore.Morbid Angel – Altar of Madness
Album perdana Morbid Angel yang rilis tahun 1989. Memuat lagu-lagu keren kayak Chapel ofGhouls, Immortal Rites, dan Maze of Torment.Sebuah album yang sangat berpengaruh pada perkembangan genre death metal.Forgotten - Laras PerlayaAlbum band death metal asal Bandung yang layak dicoba. Gambaran musik death metal asal Indonesia.