Hal itu dilakukan demi Yoon mau membuat sebuah pengakuan palsu. "Sebagai anggota peradilan, saya mohon maaf kepada terdakwa yang menderita sakit fisik dan mental yang hebat, atas kegagalan pengadilan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya sebagai benteng terakhir hak asasi manusia," kata dia.Ditangkap saat usia 22 tahun
Profesor psikologi forensik dari Kyonggi University, Lee Soo-jung mengatakan pada era 1980-an para tersangka tindak kriminal di Korea Selatan sering dibiarkan terjaga dalam waktu lama demi polisi mendapatkan pengakuan.
Kurang tidur ini lah yang dianggap sebagai salah satu bentuk penyiksaan. Pengacara Yoon menyebut saat pertama ditangkap, kliennya masih berusia 22 tahun, dia adalah seorang tukang reparasi dan nggak berpendidikan.
Ketika itu, Yoon juga punya penyakit polio yang menyebabkan kakinya pincang. Sementara Yoon mengaku dirinya sempat diborgol di kamar selama tiga hari, nggak diizinkan tidur, dan hampir nggak diberi makan selama introgasi berlangsung.Polisi meminta maaf
Pada Juli 2020, Kepala Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi, Nambu, Bae Yong-ju mengakui bahwa selama penyelidikan awal di tahun 1989, polisi menyerang Yoon dan memaksanya membuat pengakuan palsu.
Ia pun bersujud dan meminta maaf kepada semua pihak yang telah dirugikan atas kesalahan ini, termasuk pada Yoon dan seluruh keluarga korban.
"Kami sangat berharap hasil persidangan ulang kasus ini akan sedikit menghibur dan membantu pemulihan kehormatan terdakwa," kata Bae.
Setelah lebih dari 30 tahun kejadian berlalu, Yoon pun bisa menjalani hidupnya dengan lebih tenang.
"Saya lega keputusan terakhir menyebut saya tidak bersalah. Saya bisa menurunkan beban berat yang telah saya pikul selama 30 tahun ini dan beristirahat," sebut Yoon setelah mendengar hasil persidangan.
Atas ketidakadilan yang telah diterimanya selama puluhan tahun ini, salah satu pengacara Yoon menyebut dirinya bisa meminta kompensasi atas kerugian fisik, mental, dan sosial yang sudah diterimanya.
Namun Yoon menyebut nggak ada besaran uang yang sebanding untuk menggantikan apa yang telah ia lalui dan keluarga besarnya terima.Dari hasil penyelidikan, tersangka dari pembunuhan gadis 13 tahun dan 9 orang lainnya di Hwaseong adalah Lee Chun-jae.