HAI-Online.com - Selama ini publik mengenal nama-nama seperti Baskara Putra a.k.a Hindia, Agatha Priscilla, hingga Aldrian Risjad, akan kemampuannya dalam merangkai nada beserta lirik tentang suatu hal.
Namun, kali ini, para musisi muda tersebut kini menuangkan ceritanya bukan dalam wujud musik, melainkan dalam bentuk tulisan dalam sebuah buku berjudul Antologi Matahari.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama bersama Pear Press dan label musik Sun Eater resmi merilis buku perdana karya lima musisi muda yakni .Feast, Hindia, Aldrian Risjad, Mothern dan Agatha Pricilla pada Sabtu (10/10).
Dalam peluncuran yang dilakukan secara daring, para musisi alias penulis buku ini menceritakan proses yang mereka lalui untuk menuangkan idenya dalam medium yang berbeda kali ini.
"Kalau menulis lagu ada cara untuk melipat dimensi dari apa yang ingin diceritakan, kalau mau ceritain C ya langsung disampaikan, sementara dalam menulis buku untuk ceritain C harus menceritakan A dan B dulu untuk sampai C, jadi harus lebih komprehensif," ungkap Baskara Putra, terkait buku Hindia dan .Feast.
"Untuk buku Hindia, nggak ada influence spesifik sih sementara buku .Feast referensinya dari kasus dan berita yang terjadi di Indonesia, lalu influence penulisannya dari Jared Diamond, dan (George) Orwell," lanjut frontman .Feast tersebut.
"Bedanya nulis buku sama nulis lagu, mungkin kalo dari gue nulis buku bisa lebih bebas dari banyak sisi, nggak dibatesin notasi dan 'enaknya' masuk di nada atau didengernya gimana," cerita Agatha Priscilla terkait pengalamannya menulis buku.
Meski demikian, pelantun 'Chimera' itu mengaku kalo dirinya memang kerapkali menulis puisi sebagai fase awal sebelum menjadikannya sebuah lagu.