Pada tawuran itu, kedua tersangka yakni MF (16) dan BD (14) diduga telah membacok salah satu lawannya yang juga masih remaja, hingga tewas di tempat.
Dilansir dariKompas.comberikut ini adalah rangkuman sejumlah fakta atas insiden tersebut:
1. Pelaku kabur ke Karanganyar
Salah satu pelaku pembacokan tawuran yang berhasil ditangkap polisi adalah MF (16). Ia sempat melarikan diri dengan pulang ke kampungnya di Karanganyar dekat Solo, Jawa Tengah."MF ini kami kejar hingga ke wilayah Karanganyar tadi malam,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Senin (5/10/2020) kemarin.
Hal itu sama diakui MF. Ia belum tiba ke kampung halaman ketika dicokok polisi dan digelandang kembali ke Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Remaja yang telah dikeluarkan dari sekolahnya itu pun mengakui, ia dihantui bayang-bayang keadaan saat dia dan rekannya membunuh lawan tawurannya pekan lalu.
"Ya kepikiran terus, merasa bersalah gitu," ujarnya.
Baca Juga: Akibat Tawuran, Telapak Tangan Pelajar Ini Putus dan Tertinggal di Lokasi Kejadian
2. Tawuran dipicu media sosial
Kombes Azis menjelaskan, tawuran itu diawali dari saling tantang dan ejek antara dua kubu melalui media sosial. Dari sana, keduanya sepakat bertemu dan adu fisik."Dua kelompok ini berjanjian di media sosial untuk tawuranyang diawali dengan saling ejek. Pemicunya ya sama, ejek-ejekan, 'berani nggak? berani nggak?' begitu," kata Azis.
Kedua kelompok yang bentrok dalam tawuran itu merupakan sesama kelompok remaja di beberapa sekolah.