Animal Rights mengatakan para peneliti mendapat manfaat dari subsidi 1,8 juta poundsterling atau sekitar Rp 34 miliar (kurs Rp 18.850/poundsterling) dari pembayar pajak Flemish untuk eksperimen kontroversial mereka.
Baca Juga: Monyet Ini Kegep Nyolong Hape Setelah Pas Lihat Gallery Ada Selfie-nya
Selain 12 monyet dalam percobaan ini, universitas punya lusinan hewan lagi yang dikurung di laboratoriumnya, klaim para aktivis.
Tapi universitas mengatakan hewan-hewan itu dibutuhkan untuk memahami penyakit manusia.
Para peneliti telah menunjukkan terobosan dalam penelitian Alzheimer yang telah dicapai dengan eksperimen monyet.
KU Leuven mengatakan di situs webnya bahwa "sayangnya, nggak ada cukup alternatif bagus 'untuk menggantikan hewan laboratorium yang digunakan dalam penelitian otak.
"Proses tertentu dapat dipelajari dalam tabung reaksi. Beberapa penelitian dapat dilakukan pada manusia. Dalam kasus lain, hewan diperlukan."
Ia mengklaim bahwa eksperimen otak monyet adalah satu-satunya cara untuk meneliti "fungsi otak yang kompleks".
Para ilmuwan menambahkan bahwa tes pada monyet telah mengkonfirmasi hubungan antara Alzheimer dan masalah lain seperti obesitas, cedera otak, dan ketidakaktifan fisik.
Baca Juga: Selang 10 Tahun, Sekuel Film 'Serigala Terakhir' Berlanjut Jadi Serial
Mereka mengatakan kalo pengobatan Alzheimer yang saat ini sedang diuji pada manusia telah dinyatakan aman karena sebelumnya telah diuji pada monyet, bersikeras: