“Masa SMA adalah saat paling seru untuk belajar macam-macam dan masa SMA adalah masa untuk berlari sekencang-kencangnya mengejar bakat,” ujar Pendiri Narasi, Najwa Shihab yang pada kesempatan ini juga bertindak sebagai Head of Judges Pocari Sweat Bintang SMA 2020.
"Kamu juga bisa mengikuti kompetisi dan kegiatan unjuk bakat virtual, untuk meyakinkan diri, dan meyakinkan orang lain, bahwa bakatmu penting disaksikan. Selagi SMA, jangan takut menjadi bintang SMA,” tambahnya.
Gading Marten, salah satu juri Bintang SMA 2020 juga mengaku nggak sabar untuk bertemu dengan anak-anak muda berbakat se-Indonesia dengan berbagai jenis talenta yang beragam.
"Gue sih yakin, bakat anak SMA sekarang itu bakal spektakuler. Nggak cuma nyanyi, nari, ngmc juga bakat, tapi kita cari yang punya keunikan," ucapnya.
Untuk itu, Kunto Aji, juri yang pernah terjun ke ajang pencarian bakat menyanyi berpendapat bahwa, program seperti ini harus diseriusi karena nantinya pengalaman ini bakal membawa pengaruh yang cukup besar untuk perkembangan karir berikutnya.
"Jadi, saya sangat berharap banyak anak muda di Indonesia tidak malu-malu apalagi takut untuk mengekspresikan dirinya dan mengirimkan video bakatnya di sini. Keraguan dalam dirimu harus diganti dengan tekad yang kuat untuk mewujudkan mimpi,” ajak Kunto Aji.
Baca Juga: Cara Rinni Wulandari Menghapus Idol di Belakang Nama Tenarnya
Buat yang minat mengikuti kompetisi BINTANG SMA 2020, caranya cukup mudah. Hanya dengan mengirimkan video bakatmu melalui media sosial Instagram, Twitter, atau microsite.
Nantinya, para finalis akan diasah bakatnya melalui serangkaian acara yang akan diisi oleh para juri dan experts. Salah satu bocorannya, 7 besar akan diberikan workshop eksklusif bersama Narasi biar remaja eksis dan aurvive di dunia digital.
Untuk pemenang utama, tentunya Bintang SMA berkesempatan menjadi brand ambassador dan bintang iklan POCARI SWEAT selanjutnya.
Yang nggak kalah penting, Najwa berpesan dalam konferenai pers Bintang SMA 2020 yang dipandu host Daniel Mananta soal menjadi bintang seperti apa?. "Bintang yang selayaknya bintang adalah yang menerangi sekitar.”
Selamat mengejar mimpi, meski pandemi bakat nggak boleh terhenti. Terus gali dan tunjukan jati diri. (*)