Proses Seleksi:
Baik Fika maupun Intan bisa menjadi staf khusus menteri ini tanpa melamar. Ada bagian yang memantau kinerja lalu merekomendasikannya.
Fika contohnya, ia mengaku kalau sebelumnya pun nggak kenal sama Bu Susi, hanya pernah bertemu sekali.
“Suatu malam bu Susi menelpon. ‘Kata Pak Kuntoro, kamu mau bantu saya? Kalau iya besok bisa ke kantor bertemu saya,’ katanya,” kenang Fika.
Setelah mempertimbangkan segala tantangannya, Fika pun tertarik dan menerima pekerjaan ini.
Begitu juga dengan Intan, sebelumnya ia bekerja di divisi lain di Kemenpar. Setelah Pak Arif Yahya dilantik, Kesekretariatan Kementerian memanggilnya.
“Saat itu ada beberapa orang lagi, kami dites,” ceritanya.