Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Intip 11 Masakan Khas Idul Adha dari Bebagai Daerah di Indonesia

Annisa Putri Salsabila - Jumat, 31 Juli 2020 | 15:08
Ilustrasi makanan khas masing-masing daerah ketika lebaran tiba

Ilustrasi makanan khas masing-masing daerah ketika lebaran tiba

Hai-online.com-Merayakan hari raya Idul Adha rasanya nggak lengkap kalo nggak sambil makan aneka sajian tradisional Indonesia yang melimpah ruah bareng keluarga.

Setiap daerah di Indonesia pasti punya semacam hidangan wajib saat perayaan hari besar seperti Idul Adha ini. Berikut hidangan Idul Adha khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa di antaranya jadi hidangan wajib, sehingga kalo nggak ada hidangan tersebut rasanya kurang afdal.

1. Aceh; Kari Kambing

Kari kambing jadi salah satu ikon kuliner Aceh. Kari kambing khas Kabupaten Bener Meriah, Aceh jadi salah satu yang terkenal. Biasanya masyarakat sekitar menyebut kari kambing ini dengan sebutan kuah sie kameng.

Kuah sie kameng ini jadi makanan wajib dalam perayaan adat Aceh seperti khitanan, pesta perkawinan, akikah bayi, dan perayaan hari besar Islam seperti Idul Adha. Biasanya kuah sie kameng dinikmati dengan pendamping nasi atau roti canai.

2. Sumatera Utara, Kari Kambing

Nggak cuman di Aceh aja, Sumatera Utara juga punya kari kambing yang sering jadi sajian utama. Nggak cuman di hari raya Idul Adha aja tapi juga di hari-hari biasa.

Kari sendiri merupakan sajian khas India yang kemudian menyebar ke banyak negara di dunia, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, kari berdiaspora ke seluruh penjuru negeri dan punya perbedaan satu sama lain baik nama, tampilan, bentuk, maupun rasa.

Melansir Kompas.com,kari Medan konon punya rasa yang paling lembut di antara kari India dan kari Aceh.

Kari di Medan berpadu cantik dengan kuliner Melayu. Kari yang biasanya dimasak dengan susu, kemudian dimasak dengan santan hingga kini.

3. Sumatera Barat; Rendang

Rendang, masakan khas Sumatera Barat

Rendang, masakan khas Sumatera Barat

Rendang jadi favorit banyak orang untuk dijadikan sajian Idul Adha. Olahan daging ini dimasak dalam waktu lama dengan api kecil, minimal 8 jam bahkan ada yang bisa dimasak hingga 24 jam sampai bumbunya kering dan menghitam.

Tradisi merandang atau masak rendang ini jadi rutinitas untuk masyarakat Sumatera Barat menjelang Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

4. Riau; Bolu Berendam

Bolu berendam

Bolu berendam

Untuk merayakan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan pesta pernikahan, masyarakat Riau sering menyajikan bolu berendam.

Hidangan tersebut pun hanya bisa ditemukan di momen-momen khusus seperti itu. Dilansir dari situs resmi pemerintah provinsi Riau, penganan khas masyarakat Melayu ini disajikan dalam keadaan basah atau berkuah.

Konon, bolu berendam merupakan penganan para raja kerajaan Indragiri Hulu. Resepnya terbuat dari larutan gula yang diberi cengkeh, kayu manis, dan adas.

Tekstur bolu berendam kenyal dan padat. Dicetak dalam loyang kecil bermotif bunga dan manggis yang cantik dari kuningan.

Proses pembuatan bolu berendam punya beberapa pantangan. Seperti nggak boleh menggunakan listrik, sang pembuat yang nggak boleh dalam keadaan datang bulan, dan juga nggak boleh berkata-kata kasar. Jika dilanggar, nantinya bolu akan jadi bantat atau terasa amis.5. Sumatera Selatan; Kue Maksuba

Kue Maksuba, terlihat seperti kue lapis legit ya

Kue Maksuba, terlihat seperti kue lapis legit ya

Selain jadi hidangan wajib saat Lebaran Idul Fitri, kue maksuba juga jadi ciri khas perayaan Idul Adha di Palembang, Sumatera Selatan.

Kue tradisional ini dibuat dalam waktu yang lama, kurang lebih 2-4 jam dipanggang dalam oven. Maksuba dibuat dari telur, gula, susu, dan tepung gandum. Selain maksuba, ada pula kue delapan jam yang dibuat dari bahan yang sama.

Bedanya, kue delapan jam dimasak dengan cara dikukus selama delapan jam. Teksturnya pun berbeda. Kue maksuba lebih renyah daripada kue basah lainnnya karena dipanggang selapis demi selapis.

6. Lampung; Sekubal Masyarakat

Lampung biasa menyantap sekubal ini khusus di hari perayaan seperti Lebaran, Idul Adha, dan acara adat lainnya.Sekilas, sajian ini mirip lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat. Keduanya memang dibuat dari bahan dasar yang sama yakni ketan dan santan kelapa, tapi berbeda cara pengolahannya.

Sekubal bisa dimakan sebagai sajian manis atau pun gurih. Tergantung dengan makanan pendampingnya. Jika mau manis, bisa disantap dengan tapai ketan. Jika ingin rasa gurih, biasanya disantap dengan lauk rendang, gulai, atau sambal.

7. Banten; Rabeg

Cita rasa masakan timur bercampur dengan kecap lokal jadi cita rasa khas dari rabeg ini. Biasanya rabeg dibuat dengan daging dan jeroan kambing yang dimasak dengan bumbu berupa tomat, garam, merica bubuk, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis.

Konon kabarnya, hidangan ini berawal dari hidangan khas Kesultanan Banten. Saat itu sultan mencicipi masakan serupa di Timur Tengah dan ketika pulang ke Banten, terciptalah rabeg.8. Jawa Barat; Sate Maranggi

Sate maranggi khas Purwakarta, Jawa Barat ini bisa jadi alternatif olahan daging sapi. Bukan sate biasa, sate maranggi punya cita rasa manis dan gurih yang khas dari marinasi yang digunakan sebelum daging dibakar.

Rendaman bumbu tersebut terdiri dari jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka, gula merah, dan kecap manis. Kamu nggak perlu menggunakan bumbu kacang atau kecap tambahan untuk menikmatinya karena sudah kaya rasa.

9. DKI Jakarta; Gorengan Kambing

gorengan kambing beserta nasi ulam khas Betawi
detikfood

gorengan kambing beserta nasi ulam khas Betawi

Dalam buku Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita karya Akademi Kuliner Indonesia terbitan Gramedia Pustaka Utama, salah satu makanan khas yang terhidang saat Idul Adha adalah gorengan kambing.

Baca Juga: Fenomena Sushi 'Glow in the Dark' di Thailand, Diduga Mengandung Plankton

Sajian ini cukup sulit ditemukan. Beberapa penjual yang masih menjual gorengan kambing bisa ditemukan di Kebon Kacang, Karet Pedurenan, Pejompongan, dan Parung.

Gorengan kambing ala Betawi berbeda dengan gorengan biasa. Gorengan kambing adalah lauk dari daging dan jeroan kambing yang dimasak bersama santan dan bumbu rempah pekat.

Karena itulah cita rasanya begitu gurih dan aromanya pun semerbak. Penampilannya mirip gulai kambing, tetapi bisa juga dibilang mirip semur karena racikannya menggunakan kecap manis.

10. Jawa Tengah; Tengkleng

Hidangan satu ini jadi salah satu hidangan paling tersohor yang memanfaatkan seluruh bagian kambing mulai dari daging, tulang, hingga jeroan.

Baca Juga: Viral Soal Klepon, di Surabaya Justru Ada Inovasi Minumannya, Varian Rasa Kelapa dan Gula Merah Jadi Satu

Untuk membuatnya, daging, tulang, dan jeroan kambing direbus dalam waktu lama sekitar 4-5 jam bersamaan dengan 25 bumbu yang sudah dihaluskan.

Hasilnya, kuah kaldu kambing yang benih tapi kaya rasa. Aromanya pun menusuk harum. Salah satu sensasi paling khas dari makan tengkleng adalah tentu saja menyesap tulang kambing mengambil daging yang masih menempel pada tulang.

11. Jawa Timur; Krengseng

ini dia makanan khas Jawa Timur saat lebaran Idul Adha tiba. Beda dengan olahan daging lainnya, krengsengan dibuat dengan campuran petis.

ini dia makanan khas Jawa Timur saat lebaran Idul Adha tiba. Beda dengan olahan daging lainnya, krengsengan dibuat dengan campuran petis.

Masakan khas Jawa Timur ini punya aroma khas yang dihasilkan dari petis. Warnanya coklat pekat dari penggunaan kecap manis. Rasa krengseng cenderung gurih dan manis. Paling nikmat jika disantap dengan nasi putih atau ketupat nasi.

Itu dia makanan khas yang wajib ada kalo lagi lebaran Idul Adha sob, kalo dari daerahmu sendiri apa nih?

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x