Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Apa Sih yang Bikin Animal Crossing: New Horizons Jadi Salah Satu Game Terbaik Saat Pandemi Virus Corona?

Alvin Bahar - Kamis, 23 Juli 2020 | 10:39
Screenshot dari game Animal Crossing: New Horizons
HAI

Screenshot dari game Animal Crossing: New Horizons

HAI-ONLINE.COM - Nggak bisa dipungkiri, Animal Crossing: New Horizons adalah salah satu game paling laris tahun ini. Peluncurannya yang (kebetulan) barengan sama pandemi virus corona, juga jadi salah satu faktor kesuksesannya.Bagi yang nggak pernah main atau coba game ini pasti bingung di mana serunya. Ada juga yang ogah main karena menganut toxic masculinity: nganggep game dengan karakter-karakter lucu ini nggak "laki".Yang jelas sih, di tengah pandemi, para pemain Animal Crossing: New Horizons bisa mencengkram dunia karena ia bisa melarikan diri ke pulau-pulau surga. Seri terbaru dari 2001 ini telah memainkan imajinasi pemain dan menjadi sebuah fenomena. Menurut The New York Times, ada lebih dari 38 juta twit tentang game tersebut sejak dirilis. Banyak yang merayakan kemampuannya untuk memberikan kenyamanan dan koneksi sosial pada masa-masa isolasi.Romana Ramzan, dosen di Universitas Glasgow Caledonian, Skotlandia mengatakan bahwa game Animal Crossing dapat menjangkau anak-anak hingga orang dewasa (terutama milenial) yang telah melalui resesi hebat dan tekanan ekonomi akibat virus corona. Di sisi lain, Joseph Gorordo, wakil presiden pusat perawatan rantai alkohol dan narkoba, Recovery Unplugged, mengatakan bahwa ia dan kliennya menggunakan Animal Crossing sebagai cara agar tetap terhubung selama jaga jarak sosial.

Baca Juga: 10 Tahun Album Ad Astra Per Aspera - Pee Wee Gaskins: Simak Interview HAI dengan PWG Soal Album TersebutMenurutnya, sebagai mantan pencandu heroin, Animal Crossing menawarkan tempat berlindung dan tempat mendukung satu sama lain. Khususnya saat semua orang diminta untuk tetap di rumah.

"Salah satu cara pemulihan dari kecanduan atau masalah kesehatan mental adalah koneksi," kata Gorordo di The New York Times. "Pada hari Minggu malam, saya tiba di pulau milik saya di gim Animal Crossing. Dalam satu jam, saya memiliki empat teman, dua kolega, dan dua klien dalam pemulihan yang semuanya nongkrong di pulau ini dan mengadakan pertemuan dukungan mini," katanya.Dalam Animal Crossing: New Horizons, para pemain berperan sebagai manusia tunggal di sebuah pulau yang penuh dengan binatang antropomorfik yang gemuk.Pemain ditugaskan membangun masyarakat yang berkembang, mengisinya dengan toko-toko, jembatan, dan akomodasi lainnya untuk penghuninya.Permainan ini slow banget, di mana pemain dapat melakukan sebanyak atau sesedikit yang mereka inginkan pada hari tertentu. Animal Crossing merupakan seri simulasi kehidupan sosial yang menawan. Adalah karya cipta Katsuya Eguchi yang mendapat pekerjaan di Nintendo pada 1986."Animal Crossing menampilkan tiga tema: keluarga, persahabatan, dan komunitas, tetapi alasan saya ingin menyelidikinya adalah karena kesepian ketika saya tiba di Kyoto. Ketika saya pindah ke sana, saya meninggalkan keluarga dan teman saya. Dengan melakukan itu, saya menyadari bahwa menjadi dekat dengan mereka--bisa menghabiskan waktu bersama mereka, berbicara dengan mereka, bermain dengan mereka - adalah hal yang sangat penting. Saya bertanya-tanya dalam waktu yang lama apakah akan ada cara untuk menciptakan kembali perasaan itu, dan itulah dorongan di balik Animal Crossing," ucap Eguchi di Edge Magazine.

Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Mengapa Animal Crossing Menjadi Game Fenomenal Saat Pandemi Corona?"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x