Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pelajar di Desa Golo Nderu NTT, Kesulitan Belajar dari Rumah Selama Pandemi dan Nggak Tahu Apa Itu Internet

Bayu Galih Permana - Selasa, 21 Juli 2020 | 13:41
Beberapa siswi SDI Taga Laga Buru menunjukkan tulisan berisi permintaan kepada Presiden Republik Indonesia, Sabtu (18/7).
Kompas.com/Nansianus Taris

Beberapa siswi SDI Taga Laga Buru menunjukkan tulisan berisi permintaan kepada Presiden Republik Indonesia, Sabtu (18/7).

HAI-Online.com -Seperti kita tahu, pemerintah meminta para pelajar untuk belajar di rumah mereka masing-masing selama pandemi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona di tanah air.

Sebagai jalan keluar, pemerintah meminta sekolah-sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring, serta memberikan materi melalui siaran di TVRI.

Sayangnya, cara tersebut dinilai nggak efektif karena ada sebagian daerah di Indonesia yang hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan sinyal, bahkan nggak tahu apa itu internet.

Sama seperti halnya yang dialami siswa-siswi di SDI Taga Laga Buru, Desa Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Baca Juga: Biar Jadi Bisa Jadi Player Fortnite Profesional, Ayah Ini Relakan Anaknya Putus Sekolah

Siswa-siswi SDI Taga Laga Buru merasa kesulitan belajar dari rumah selama pandemi karena desa mereka sampai sekarang belum terjamah listrik dan sinyal internet.

"Kami di sini bingung itu internet apa, hanya tahu nama saja. Modelnya seperti apa tidak tahu. Bagaimana mau tahu, handphone kami tidak punya. Di sini juga listrik dan sinyal tidak ada," ungkap salah satu siswa SDI Taga Laga Buru, Velisiana Sribunda.

Berkaca pada kondisi tersebut, Velisia pun meminta kepada Presiden supaya membawa listrik dan jaringan telepon juga internet ke Desa Golo Nderu.

Baca Juga: 34 Tahun Eksis, Majalah Musik 'Q' Terpaksa Gulung Tikar Akibat Pandemi

"Kakak tolong sampaikan pesan saya kepada Bapak Presiden, kami di sini butuh listrik dan sinyal. Siapa tahu listrik dan sinyal sudah ada, orangtua kami bisa beli handphone,"tambahnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Basilius Teto menjelaskan, selama Covid-19, para guru tetap mendampingi siswa dengan kunjungan ke rumah.

Kunjungan tersebut terjadwal dan mengikuti protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker hingga menjaga jarak.

Source :Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x