Follow Us

Melawan Bullying dengan Stand Up Comedy, Ini Cara Mo Sidik Menyentil Pembully!

Al Sobry - Sabtu, 11 Juli 2020 | 15:33
Melawan Bullying dengan Stand Up Comedy, Ini Cara Mo Sidik Menyentil Pembully!
Mosidik

Melawan Bullying dengan Stand Up Comedy, Ini Cara Mo Sidik Menyentil Pembully!

HAI-Online.com - Melawan aksi perundungan atau perisakan (bullying) nggak melulu dengan api, jika ada yang lebih cair dalam menghadapi bullying, komedi adalah salah satu cara terbaiknya.

Baca Juga: Allianz Indonesia Bantu Remaja Hadapi Bullying dengan Komedi, Ikutan Yuk Kamu Pasti Bisa!

"Sampai detik ini pun saya masih kena hinaan karena orang menganggap menghina orang gendut itu masih oke saja," kata Mo Sidik, menganalisa bahwa selama ini aksi bullying sering terjadi karena banyak orang masih menganggap lumrah perilaku yang membuat korban atau penyintas merasa nggak nyaman di depan publik.

Ditambah lagi, ketika pelakunya merupakan orang yang populer atau punya banyak pendukung, maka tindakan perundungan itu divalidasi, disetujui banyak orang.

"Jadi sebenarnya (stand-up comedy) ini membantu lebih ke mentalnya," jelas Mo Sidik lagi.

"Bullying itu salah satu efeknya adalah bisa bikin depresi. Korbannya itu depresif, pelakunya agresif, terangnya lagi.

Menurutnya, pelaku perundungan cenderung bakal lebih terpancing untuk melancarkan aksinya ketika korban atau penyintas bereaksi dan menunjukkan posisi mereka yang lebih lemah dibanding pelaku.

Sementara itu, dengan membalikkan bullying menjadi komedi, kita mengubah posisi korban jadi nggak terlalu depresif dan pelaku jadi nggak agresif.

Hal itu karena salah satu aturan stand-up comedy adalah memulai semuanya dari penerimaan diri (self acceptance), lantas mengubah kekurangan atau pengalaman buruk jadi sesuatu dari masa lalu yang bisa ditertawakan karena kita saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2018, terapi asertif menggunakan stand-up comedy untuk melawan aksi bullying mendapatkan respon yang positif dari para siswa, orangtua, hingga guru.

"Stand-up comedy awalnya ditemukan karena kemarahan. Ketika itu diungkapkan di komedi, kemarahan itu malah bisa disampaikan melalui materi yang baik," ulas Mo Sidik lagi.

"Makanya stand-up comedy itu harus original, harus kita yang nulis, karena pengalaman itu kita yang punya," tuturnya mengajak siapapun untuk relax menghadapi situasi tapi nggak harus cuek.

Kalo komedi bisa diterima oleh banyak orang, cara asertuf ini bakal menyusutkan aksi bullying di masyarakat. Yuk ajak pembully ketawa, jangan perlihatkan kamu lemah. (*)

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest