Bagaimana pun pertemuan virtual sudah rutin dilakukan, ada kalanya garis kesabaran seseorang sudah begitu tipis, sehingga beberapa mulai mendatangi rumah kediaman temannya, alih-alih temu kangen ataureuni, bahkan sekadar ingin mengucapkan ulang tahun langsung ke sahabat.
Ternyata, nggak sedikit yang melakukan "silaturahmi" tak tahan juga jika tak memeluk atau berjabat tangan.
Sejumlah warga di Inggris sampai membuatkan "dinding pelukan" berpembatas plastik yang bisa jadi solusi bagi mereka yang nggak tahan mengobati rindu berpeluk.
Baca Juga: Sepakat Kembali Buka 29 Juli 2020, Begini Persiapan Seluruh Jaringan Bioskop di Indonesia
5. Pergi ke Bioskop
Menghabiskan waktu lebih dari satu jam, bahkan dengan antrean masuk bisa lebih dari 2 jam kamu akan bersama banyak orang dalam ruangan tertutup.
Kemudian, duduk dan makan bersama orang banyak dengan masker terbuka, akan punya risiko yang besar dalam menularkan covid-19.
Apalagi jika bioskop belom menerapkan physical distancing, dimana penonton satu dan lainnya berjarak. Nah, kalo genre film romantis yang ditonton, tentu berjarak akan jadi menyiksa bukan, jadi lebih baik nonton di rumah saja dulu.
4. Olahraga ke Gym
Meskipun olahraga itu sehat, namun pada kasus COVID-19, sebaiknya hindari pergi ke Gym jika kasus virus corona masih tinggi.
Peralatan olahraga di Gym rentan menjadi penyebaran virus karena disentuh oleh banyak tangan berkeringat.
Ambillah kelas olahraga online dan gunakan barang-barang seadanya di rumah sebagai pendukung alat olahraga berat.
Udah ada banyak influencers baik yang mencontohkannya dan terbukti badan mereka tetap fit, berbentuk dan yang penting sehat tanpa keluarrumah.
Baca Juga: Kritik Konser Metal Drive-In, Frontman Machine Head: Itu Ide Terbodoh yang Pernah Ada
3. (PALING BAHAYA) Nonton Konser Musik
Konser musik yang diadakan di tempat terbuka dan mengundang banyak orang sangat berpotensi menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
Tempat ibadah juga bisa menjadi medium penyebaran virus corona dengan risiko yang paling tinggi.
Terbukti, pada awal pertengahan pandemi, banyak orang tertular dari kegiatan beribadah bersama ini, karenanya para pemuka agama pun telah mengeluarkan perintah untuk beribadah dari rumah.
Saat new normal, rumah ibadah telah kembali di buka, menyiasatinya adalah dengan tetap mengatur jarak ibadah, bawaperalatan ibadah sendiri dan kalo bisa dilaksanakan di rumah kenapa harus memaksakan kehendak?