HAI-ONLINE.COM- Menjadi penyanyi solo yang sukses seperti sekarang, tentunya Ari Lasso punya perjuangan.
Hal ini dibuktikan dari video YouTube Luna Maya, di mana Ari Lasso bercerita tentang masa awal-awal dirinya menjadi solis setelah keluar dari Dewa 19.
Pria kelahiran kota Madiun ini membeberkan kalau ia sangat mementingkan band pengiringnya di atas panggung.
"Zaman solo album tahun 1999-2000, Ari Lasso masih merangkak-rangkak, itu aku udah maunya kalau nyanyi bikin band sendiri," ucap Ari Lasso yang HAI kutip dari Kompas.
"Yang mana aku ambil band termahal di Jakarta waktu itu, Trends Poitting, yang main di Hard Rock," lanjutnya.
Setelah itu. Ari turut mengungkapkan honor atau bayarannya yang diterimanya di awal karirnya itu dan pembagiannya untuk band.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Memanaskan Motor dalam Ruangan Berbahaya Bagi Kesehatan
"Misalkan budget manggungnya Ari Lasso Rp 8 juta waktu tahun 1999 atau 2000, sebelum albumku meledak. Itu Rp 4 juta sudah hilang untuk band, kemudian untuk kru, untuk manajemen, untuk bla-bla," Tutur Ari.
Setelah dikurangi dari pembagian kebutuhan orang-orang yang membantunya di balik layar itu, ia hanya mengantongi kurang lebih seperempat dari bayaran asli.
"Itu akalu pulang, Rp 1,2 juta sampai Rp 800 ribu, berdarah-darah." ucap Air.
Namun, dari itu semua Ari mengaku mengambil hikmah, mungkin kualitas keseluruhan musik saat menyanyi itulah yang juga membuatnya masih bisa ekses di industri hiburan sampai saat ini.