2. Baik untuk Saluran Pencernaan
Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa serat di dalam kol, membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengobati sembelit.
Kaya akan serat dan glukosinolat, kol bisa membantu tubuh menahan air dan menjaga kandungan makanan saat bergerak melalui usus.
Baca Juga: Miris, Gajah Ini Mati Berdiri Setelah Diberi Makan Nanas Berisi Petasan oleh Manusia
3. Bersifat Anti Radang
Penelitian oleh Profesor Herbert Tilg di Clinical Phytoscience menunjukkan kalau sayuran seperti kol memiliki sifat antiinflamasi (anti radang).
Hal ini karena kol mengandung sulforaphane, yaitu senyawa yang dapat mengurangi peradangan.
Kol juga diketahui mengandung glutamin. Glutamin adalah agen antiinflamasi yang kuat.
Dengan begitu, mengonsumsi kol bisa membantu mengurangi peradangan, iritasi, alergi, nyeri sendi, demam , dan berbagai masalah kulit.
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Menurut penelitian Dr. Piotr Duchnowicz dari Universitas Lodz di Polandia pada tahun 2012, kol kaya akan polifenol, yang mengurangi risiko penyakit jantung.
Caranya adalah dengan mengurangi tekanan darah dan mencegah penumpukan trombosit. Juga, dengan mengikat asam empedu.