Follow Us

5 Brand Streetwear yang Sebenarnya Muncul dari Kultur Skateboard

Alvin Bahar - Kamis, 04 Juni 2020 | 15:00
5 Brand Streetwear yang Sebenarnya Muncul dari Kultur Skateboard

Rasanya udah banyak banget ya bro pesohor dunia pakai baju, sweater, atau berbagai fashion item lain dengan tulisan iconic ini?

Thrasher pun menjelma jadi sebuah fashion icon dunia. Padahal Thrasher merupakan sebuah majalah skateboard yang udah ada sejak 1981.

Eric Swenson dan Fausto Vitello-lah dua orang pendiri majalah yang berfokus pada berbagai hal terkait skate.

Majalah ini diterbitkan High Speed Productions, Inc. di San Francisco, Amerika Serikat. Beda dengan brand-brand yang HAI sebut di atas, Thrasher nggak pernah mau brand mereka dipakai oleh orang yang nggak bisa main skateboard. Justin Bieber sama Rihanna aja disebut poser oleh mereka.

Palace

Palace
Palace

Palace

Brand ini didirikan tahun 2010 oleh Lev Tanju, tetapi pondasinya telah lebih dahulu di buat di pertengahan tahun 2000-an.

Dari awal hingga sekarang pun, Palace masih menyebut diri mereka brand streetwear skateboard.

Namun, mereka nggak menutup diri untuk melakukan kolaborasi dengan brand di luar skateboard, bahkan merilis fashion item yang nggak skateboard-skateboard amat, kayak jersey bola.

Dickies

Dickies adalah retailer fashion asal Amerika yang telah eksis sejak tahun 1918.

Label ini memproduksi baju, celana dan berbagai aksesori seperti tas, sepatu boots juga ikat pinggang.

Lalu pada 90-an, Dickies mulai menarik hati skateboarder di Amerika Serikat.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest