HAI-ONLINE.COM - Brand-brand streetwear kini jadi rebutan artis, digandeng label mainstream, harganya makin mahal.
Padahal, dulunya brand-brand tersebut cuma digandrungi anak skateboard aja.
Yap, nggak disangka-sangka mereka “naik kasta.” Tapi, sebenernya apa aja sih brand streetwear yang HAI maksud?
Baca Juga: Bocor Surat Gubernur DKI Anies Baswedan Perpanjang PSBB di Jakarta, Ternyata Hoax
Supreme

Harga Red Velvet Oreo Supreme Makin Tak Terjangkau, Ada yang Jual Sebungkus Rp 1,4 Miliar
James Jebbia adalah pelakunya, ia adalah seorang cowok yang lahir di Amerika Serikat namun tinggal di Inggris sampai dia berusia 19 tahun.
Toko pertama Supreme didirikan di Lafayette Street di kota Manhattan pada 1994.
Toko pertama didesain sedemikian rupa agar para skaters dapat masuk ke dalam sambil melihat-melihat produk Supreme.
Yap, awalnya Supreme memang lebih identik dengan brand skateboard. Kini, mereka menjelma menjadi brand fashion paling prestisius di dunia.
Thrasher