Pada Selasa malam (26/5/20), anggota keluarga Floyd menuntut para petugas yang terlibat dengan tuduhan pembunuhan.
"Mereka perlu didakwa dengan pembunuhan, karena apa yang mereka lakukan adalah pembunuhan, dan hampir seluruh dunia telah menyaksikannya, karena seseorang cukup baik untuk merekamnya."Tera Brown, sepupu Floyd, mengatakan kepada Don Lemon di CNN.
Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Minneapolis, Floyd ogah dimintai keterangan. Ia berontak, bahkan menyerang personil Kepolisian secara fisik.
Floyd, yang lehernya diduduki, lanjut berontak. Kali ini disertai teriakan dan erangan kalo dirinya nggak bisa bernafas. Kepolisian malah memintanya untuk nggak ngelawan sambil masang borgol ke kedua pergelangan tangannya.
Baca Juga: Bikin Kangen Sekolah Deh, Ini Suka Duka Ikut OSIS di SMA yang Nggak Banyak Orang Tahu
"Aku tidak bisa bernafas. Kumohon, singkirkan kakimu di leherku," teriak Floyd.
Dalam waktu singkat, napasnya semakin berat. Floyd mulai kehabisan napas. Dengan sisa-sisa tenaga yang dia punya, Floyd mohon dengan sangat ke personil Kepolisian Minneapolis yang mendudukinya untuk menyingkirkan dengkulnya dari leher.
"Perutku sakit, leherku sakit. Ampun, kumohon, aku tidak bisa bernafas," teriak Floyd dengan sisa suaranya yang berat, berusaha untuk bertahan hidup.
Namun, saat personil Kepolisian Minneapolis menyadari kalo Floyd benar-benar kesakitan, tapi dia udah menghembuskan nafas terakhirnya.
Kini oknum polisi bernama Derek Chauvin yang dalam video viral mencekik leher George Flyod dengan lututnya hingga tewas itu telah ditangkap dan didakwa dengan kasus pembunuhan. (*)