Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Parah, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Bakal Selamanya Hidup dengan COVID-19

Al Sobry - Selasa, 19 Mei 2020 | 15:07
Parah, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Bakal Selamanya Hidup dengan COVID-19

Parah, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Bakal Selamanya Hidup dengan COVID-19

HAI-Online.com -Belum ada kabar gembira yang signifikan terkait penyelesaian masalah COVID-19. Untuk itu, masyarakat dunia harus menelan pil pahit ini, karena sampai sekarang belum ada kejelasan kapan wabah coronabakal berakhir.

Begitu pun dengan Indonesia, besar kemungkinan kita akan selamanya hidup bersama dengan COVID-19.
Hal ini dinyatakan langsung olehKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, iamenyebut, hingga kini belum ada kepastian kapan pandemiakan berakhir.
Sehingga, masyarakat pun harus beradaptasi untuk bisa beraktivitas normal sambil menerapkan protokol kesehatan.

"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan COVID-19 akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksinnya akan ditemukan," ucapnya dalamvideo conferenceusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020) kemarin.

Dalam pernyataannya, Doni menyebut masyarakat Indonesia sudah harus menerima serta menghadapi new normal ini.

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19," ujarnya lagi.

Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan beberapa masukan terkait strategi menghadapi kondisi ini. Salah satunya ialah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Billie Eilish Batal ke Jakarta, Where Do We Go World Tour Resmi Ditunda

Namun dia menekankan pentingnya prakondisi melalui survei, kajian, dan riset terkait waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar dilakukan kajian daerah-daerah mana saja yang sudah bisa diterapkan kebijakan pengurangan pembatasan.

Hal itu harus dilihat berdasarkan data daerah mana yang angka penyebarannya masih rendah.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau. Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, memang tingkat kasusnya masih relatif rendah," ucapnya.

Meski demikian, tetap kajian secara data dan juga riset punya peran yang penting untuk menerapkan pola hidup new normal yang dimaksud. Sehingga nantinya penerapan pengurangan pembatasan ini tidak keliru.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4/2020).(DOKUMENTASI BNPB)

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4/2020).(DOKUMENTASI BNPB)

Soal hidup di era normal baru ini sebelumnya Presiden Joko Widodo juga sempat menyampaikan hal serupa.

Kepala negara, menegaskan bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19 karena sampai saat ini vaksin belum ditemukan.

Tak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi akan berakhir.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Presiden pada Jumat pekan lalu.

Sementara itu sebuah penelitian dari Singapura sempat membuat predikaikalau wabah virus coronadi Indonesia bakal berakhir di bulan Oktober 2020.
Tentu untuk mencapai bulan Oktober bukanlah waktu yang singkat.

Apalagi sampai sekarang vaksin dan obat resmi untuk virus coronajuga belum ditemukan. (*)

Baca Juga: Penampakan Antivirus Covid-19 untuk Warga +62, Ada Kalung Jimat Anti Corona

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Doni Monardo: Sangat Mungkin Kita Selamanya Hidup dengan Covid-19

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x